Review Snack Kekinian : ei Salted Egg Snack Chicken Skin & Potatoes

Halo semuanya, udah lama banget ga review soal makanan. Terakhir kemarin masih bakso caksu Kumis, itupun udah setahun yang lalu hahaha. Emang biasanya aku kalau soal makanan ya dimakan aja, cuma untuk mengisi konten ga apa lah sekali-kali direview. Tapi jangan lupa, makanan itu untuk dinikmati dan disyukuri, bukan untuk difoto-foto.

Kalau kemarin aku review makanan di resto, sekarang aku mau bahas soal makanan dalam kemasan. Belum lama sempet jadi trend snack dari olahan telur asin atau biasa disebut Salted Egg. Telur asin bagi kita sebenernya bukan hal yang baru, orang sering banget makan telur asin buat lauk nasi. Nah, di Singapore ternyata olahan telur asin ini bisa jadi berbagai macam. Contoh menu yang terkenal disana itu kepiting saus telur asin. Sebut saja pemilik dari brand Irvin, snack dari telur asin yang jadi pelopor. Karena kebetulan pemiliknya ini juga punya restoran seafood di Singapore dan sering bereksperimen dengan telur asin ini. Harganya pun cukup mahal, satu bungkus untuk ukuran 200gr dibandrol Rp. 200.000,- an. Bahkan bisa lebih, karena barangnya masih susah dicari dan pembeliannya dibatasin. Jadi mesti nitip di jastip orang-orang yang jalan-jalan ke Singapure. Walaupun sekarang sudah engga dibatasin lagi, karena mungkin produksinya juga diperbanyak, dan peminatnya juga yang berkurang karena ga booming.

Bicara soal harga, aku paling sayang kalau makan snack yang harganya Rp. 200.000,- untuk sekali makan dan sebungkus camilan. Duit segitu mending buat makan seminggu yaaa, cukup banget itu. Nah tapi karena aku pengen ikutan euphoria snack telur asin ini, aku beli aja yang versi dupes nya. Pas searching di Google, di Youtube. Nemu youtube nya Raditya Dika, lagi bahas review berbagai macam snack telur asin. Ada 5 yang dibahas, dan semuanya aku cari. Ketemulah sama ei snack ini. Secara ini yang paling murah ya hahaha. Yang lain ada Blue Duck dan Irvins juga, tapi harganya masih mahal.

Aku beli di Olshop, dapet harga Rp. 40.000,- untuk kulit ayam dan Rp. 35.000,- untuk kentang goreng. Masing-masing aku beli dua buah untuk persediaan aja kali aja pengen makan pake nasi :)




Kita mulai bahas dari kemasannya dulu deh. Kemasannya menurutku cukup bagus aja, hampir sama kayak kemasan snack telur asin sejenis. Biasanya mereka pake kemasan standing pouch kayak gini dengan ukuran yang besar, dan isi yang sedikit. Yah kalau kita buka, volume isi snack nya paling cuma 30% dari besarnya bungkus ini. Nanti kita lihat ya foto penampakannya. Untuk kemasan okelah aku kasih 8/10. Kita bisa bedain untuk yang warna agak orange kecoklatan itu, itu untuk kulit ayam. Nah yang kuning cerah, itu untuk kentang goreng.









Cara membuka kemasannya juga gampang, bisa disobek aja atau bisa digunting. Kalau aku sengaja gunting di dekat sealer pembukanya biar gampang, dan kalau mau disimpan lagi tinggal ditutup lagi aja kemasannya. Gampang dan praktis.


Nah ini dia penampakan isinya, ini yang versi kulit ayam. Seperti yang ku bilang tadi volume isinya emang dikit, ga segedhe kemasannya. Isinya 200gr, standar snack lainnya juga sih. Jadi ya kemungkinan snack-snack lain sejenis juga isinya akan sedikit, dibanding kan dengan kemasannya yang gedhe. Tapi its okay, kita coba rasanya.






Untuk kulit ayamnya ga sekering yang ku bayangkan. Jadi masih ada kesan basah dan lembek gitu. Mungkin karena saus telur asinnya yang dimasak basah dengan kulit ayamnya. Kulitnya tebel dan cenderung penuh, jadi ada kesan memuaskan waktu makan. Renyah iya, tapi lebih ke padet dan keras. Bukan yang renyah crunchy seperti kerupuk gitu. Yaa kalian bayangin kulit ayam yang digoreng pake tepung aja deh. Rasanya hampir sama. Untuk ukuran lebar kulit ayamnya, ini termasuk yang standar. Ga lebar banget, dan ga kecil juga karena rata-rata di tempat pemotongan ayam kulit itu lebar-lebar. Mungkin ini dipotong lagi sesuai ukuran standar biar menarik dan gampang dikonsumsi.

Untuk rasa bumbunya, menurutku terlalu manis. Rasa telur asinnya emang kerasa, tapi jadi kurang enjoy karena kesannya aku kayak makan snack pake gula pasir. Ini produsennya emang suka manis atau pengen beda dari rasa snack lainnya, tapi menurutku rasa manis nya agak kelewatan kalau untuk snack. Oh ya di dalemnya ada ijo-ijo kayak daun yang crispy gitu, dan rasanya agak wangi. Itu daun di komposisinya ada.





Selanjutnya aku bahas temennya, snack telur asin versi kentang goreng. Kentangnya emang beneran kentang yang diiris terus digoreng crispy. Bukan snack kentang yang ada di pasaran yang biasanya ada campuran tepungnya sekian persen. Nah kalau kalian coba ini, jangan kaget karena rasanya akan cenderung lebih pahit dan kentang banget. Tapi aku suka, ini original dan bikin kentang murni yang crispy gini emang ga gampang. Karena aku pernah coba dan jadinya ga crispy gini hehehe.

Yang membuatku seneng, isi dari kentang ini keliatan lebih banyak. Mungkin karena si kentang ini ringan kali ya, jadi untuk berat yang sama, akan dapat volume yang lebih banyak. Harganya juga lebih murah daripada yang versi kulit ayam.

Untuk irisan kentangnya, cukup tipis dan ukurannya juga beragam. Terus rasa telur asinnya lebih pas kalau di kentang goreng ini dibandingkan dengan di kulit ayam. Dan yang paling aku sukai, disini rasanya ga terlalu manis. Tetep manis cuma ga lebay kayak versi kulit ayam. Entah karena ketutup rasa kentangnya yang agak pahit-pahit gurih, tau karena emang komposisi gula pasirnya yang dikurangi. Yang jelas aku lebih rekomended ei yang versi kentang gorengnya.





You May Also Like

0 komentar