Dream Comes True : Jalan-jalan ke Hongkong bareng Riamiranda

Postingan ini jadi jawaban dari postinganku sebelumnya tentang video project yang aku buat bareng suami pas liburan ke Jogja sebulan lalu. Jadi ceritanya aku iseng ikutan giveaway dari Riamiranda dan Telkomsel, yang infonya ku dapet pas ikutan RMTS2018 kemarin.

Awal tertarik karena aku emang pengen banget ke Hongkong, ditambah ini dari pihak Riamiranda yang  mengadakan, jadilah aku ikutan. Dan alhamdulillah banget, selang 3 minggu setelah aku upload video di Instagram, aku dihubungi oleh pihak melon dari Telkomsel, yang bilang kalau aku menang program jalan-jalan ke Hongkong bareng Riamiranda. Seneng banget dong, impianku untuk bisa ke Hongkong terkabul juga dan ini bareng sama designer idolaku, sungguh hidup ini emang ga bisa ditebak ya akan ngebawa kaki kita ini kemana :)

Kabar selanjutnya adalah, berangkat ke Hongkongnya tanggal 18-21 April, sedangkan infonya baru tanggal 28 Maret. Aku mulai pusing memikirkan persiapan kesana secara aku belum pernah sama sekali ke luar negeri, dan tentunya aku ga punya passport. Denger-denger bikin passport itu ribet dan memakan waktu lama, aku udah pasrah aja waktu itu. Berkas asli untuk membuat passport juga ada di rumah orang tua. Akhirnya sore itu aku minta tolong berkas di kirim pake pos kilat khusus dan esoknya berkas sampe. Kemudian tanpa tau informasi, aku langsung antri ke Imigrasi padahal harus mendaftar online terlebih dahulu. Akhirnya aku balik lagi, dan mendaftar online di minggu berikutnya karena antrian online dibuka tiap weekend, jadi baru bisa 2 minggu kemudian antrinya. Dan akhirnya passport jadi hari kamis 5 april, karena minggu depannya aku harus keluar kota karena perjalanan dinas dari kantor.

Persiapan ke Hongkong lebih ke baju sih kalau aku, karena kan ini hadiah dari Telkomsel, semuanya udah dipersiapkan sama tour juga. Jadi aku ga mikirin maskapai, pengipana, atau perjalanan kemana aja nantinya. Aku awalnya minta litenary terlebih dahulu untuk tau gambaran disana ngapain aja dan kemana aja, supaya bisa nyiapin bawaan yang pas dan ga terlalu berlebihan. Aku pun ga punya koper jadi mesti pinjem temen juga dan ukurannya juga ga terlalu besar jadi mesti milih-milih barang yang mau dibawa.




Hari pertama di Bandara Sokarno Hatta itu pagi banget jam 3 pagi kita udah harus kumpul. Aku ga bisa tidur karena takut bangun kesiangan. Jadinya jam satu aku jalan ke bandara terlebih takut macet juga. Ternyata jam segitu jalan lancar banget, lewat jalan tol, dan perjalanan hanya menempuh waktu setengah jam. Jadilah aku jam dua pagi sampe sana dan ketemu sama pihak tour leadernya. Dari pihak telkomsel belum dateng sih, yang dateng baru dari Riamiranda tim aja, aku dapet kenalan mba Tami namanya. Selanjutnya satu persatu dari keluarga Riamiranda dateng, bawa suami dan anak. Uni Ria juga bawa Katya Kina dan Suaminya mas Pandu. Baru kemudian aku ketemu sama mba Sitta, pemenang kedua karena di program jalan-jalan bareng Riamiranda ini dipilih dua pemenang. Semua masih muka polos ya tanpa make up karena ini morning flight, ga sempet lah ya dandan-dandan segala hehe.

Setelah melalui proses di Bandara termasuk Imigrasi, kita akhirnya naik pesawat. Proses di Imigrasi ini kita dibantu sama mba Julia, tour leader dari World Tour. Jadi pengen suatu hari nanti mikir urusan Imigrasi sendiri buat pengalaman deh. Perjalanan ini aku rasanya excited karena udah mulai pagi dan matahari mulai keliatan. Dan tentunya karena ini flight pertamaku ke luar negeri hehehe. Maskapai yang kita pakai adalah dari Cathay Pasific, pesawatnya nyaman dan menyediakan makan serta dessert juga selama di Pesawat. Selama di pesawat yang lain pada tidur, tapi aku ga bisa tidur padahal semalaman ga tidur. Jadi cuma nonton film aja selama kurang lebih lima jam perjalanan ke Hongkong. Yang ga enak dari perjalananku di pesawat ini karena dingin banget, dan aku jadi sering bolak balik ke toilet. Sedangkan males banget di toilet pesawat itu karena ga ada air hihihi.


Sekitar jam 11 siang lebih kita sampe ke bandara internasional Hongkong. Antara percaya ga percaya bisa menginjakkan kaki di tanah luar negara Indonesia hehe. Seneng dan terharu juga, kadang kita ga mikir mau kemana-mana, apalagi bugdet buat ke LN juga lumayan kan. Paling banter aku travelling ya cuma ke luar pulau Jawa, itupun lampung yang masih termasuk deket. Tapi Allah punya jalan kalau kita punya keinginan. Alhamdulillah...

Di bandara Hongkong ini masih banyak ku temui orang Indonesia, walaupun kebanyakan juga penduduk asli sini dan banyak bule juga. Jam sekitar jam 1 siang kita dijemput oleh bis yang disediakan oleh World Tour Travel, disana sudah ada mba Sisca orang asli Hongkong yang ngerti bahasa Indonesia. Mba Sisca ini jadi tour leadernya, selain mba Julia sendiri dari pihak World Tournya. Semuanya baik dan ramah banget, memastikan litenary berjalan sesuai rencana dan tetep mengakomodir keinginan peserta kalau mau ketempat lain.

Sekitar sejam kita ada di bus sekalian dijelaskan tentang kota Hongkong, dan kita akan kemana setelah ini. Disitu kita menyeberangi laut, dan dengan pemandangan gunung yang indah dan bangunan tinggi khas Hongkong. Ini emang impianku banget sih ke Hongkong dengan city landscapenya. Pokoknya aku ga menyempatkan diri untuk tidur dibus, walaupun yang lain tidur secara kita bangun jam 1 pagi karena flight pagi banget hehe. Aku milih untuk menikmati pemandangan selagi disini dan dibayarin full pula sama Telkomsel, terimaksih telkomsel :)






Sampai di Causeway Bay, daerah tempat kita menginap sekitar jam 2 siang kita makan di restoran Indonesia, di Kampoeng namanya. Restoran Indonesia emang tempat yang paling aman sih yang bisa kita coba, secara disini makanan halal agak susah dapetnya karena kebanyakan ada Pork. Rasa masakannya juga enak, mirip sama makanan yang dijual di Indonesia. Alhamdulillah, makan siang ditraktir uni Riamiranda. Karena emang hari pertama ga ada jatah makan dari pihak Tour, jadi kalo mau makan ya pake uang sendiri lah. Hehehehe.




Mba Tami dari RMteam ngabarin kalo malem ini kita ada dinner bareng RMLC Hongkong, aku kaget aja sebenernya ternyata fans Riamiranda sampe ke Hongkong juga. Dihongkong cuaca bulan April sebenernya lagi musim summer, tapi karena baru peralihan jadi masih berangin dan agak dingin. Emang hongkong itu terkenal angin kenceng sih, kotanya dikelilingi laut dan pegunungan soalnya. Ternyata ga salah aku bawa baju tebal dari Riamiranda Signature ini, akhirnya malem ini aku pake baju ini aja.

Suasana jalan di area Causeway Bay street, sebelah hotel kita di Pullman Parklane emang cukup ramai. Orang sana kebanyakan naik angkutan umum dan akses untuk menuju lokasi tempat kerja mereka biasanya berjalan kaki. Jadi kalau kalian ke luar negeri, jangan heran kalau disana banyak orang yang cenderung jalan kaki daripada naik kendaraan pribadi. Trotoar disana juga cukup luas dan tertib, beda dengan di Jakarta dimana kebanyakan trotoar dipake buat jualan para pedagang kaki lima, ditambah juga kadang dipake buat akses keluar masuk kantor atau rumah. Kalau disini trotoarnya emang didesain buat kenyamanan pejalan kaki.




Dapet cerita juga kalau orang Hongkong ini semuanya pekerja keras. Jadi emang disini kayak di China, semua orang disibukkan dengan urusan pekerjaan karena biaya hidup disini mahal. Biaya sewa apartemen, biaya transportasi, hingga untuk biaya makan pun mahal. Jalan kaki juga cepet-cepet karena mereka ga mau terlambat ke kantor, terlambat ke kantor adalah hal yang sangat mereka hindari. Selain karena akan berdampak pada kehilangan pekerjaan, datang terlambat juga hal yang memalukan. Agak beda dengan di Indonesia yang mayoritas jalan juga santai, cari makanan mudah dan murah, semua sumber daya alam melimpah. Bersyukur banget deh tinggal di Indonesia. Hanya saja warganya jadi agak "dimanjakan" karena semua-semuanya serba mudah dan terpenuhi. Jadi kayak ga ada keinginan untuk maju gitu.

Oh ya btw kita rencana mau naik taksi, tapi ternyata RMLC Hongkong yang kumpul di hotel  ada banyak banget sekitar 20 orang ada kayaknya. Jadi kita mutusin buat naik train aja, semacem KRL kalau di Jakarta cuma lebih cepet dan lebih ontime pastinya.

Untuk beli tiket ke Jordan dari Causeway Bay, kita bayar HKD17, kalau dirupiahkan sekitar tiga puluh lima ribuan. Cukup mahal ya kalau dibandingkan dengan transportasi di Jakarta yang sejenis (KRL-Commuter Line) cuma empat ribu paling mahal ke kota yang agak jauh, cuma beda lah ya kalau disini keretanya ga pake nunggu lama, tiap menit ada dan cepet banget sampe padahal lokasinya cukup jauh. Dan bedanya, di Jakarta itu perjalanan jarak dekat disubsidi oleh Pemerintah Jakarta. Dulu sekitar tahun 2013 aku naik KRL di jakarta tarifnya masih 8000-10.000 rupiah. Kalau dipikir-pikir kan ga mungkin naik kereta dengan fasilitas AC dan bersih, cuma 4000 bekasi ke bogor, atau bekasi ke Jakarta Kota yang jauh banget.

Train di Honkong kartunya kurang lebih seperti ini. Kita bisa dapetin kartunya lewat mesin yang tersedia di stasiun seperti stasiun kebanyakan, kita masukin dollar dan koin sesuai dengan harga yang ditampilkan. Kalau kita ngasih lebih, akan ada kembalian otomatis sekaligus kartu yang akan kita pake untuk meng-tap pintu masuk stasiun.






Trem (sebutan untuk Commuter Line kereta api dalam kota) di Hongkong beda juga dengan di Jakarta, selain dari kecepatan dan harga yang cukup mahal, disini kita naik dari bawah tanah, sehingga ga menggangung lalu lintas jalanan di kota. Kadang agak kesel juga kan kalau kita naik motor atau mobil atau kendaraan umum, kita harus distop karena nyebrang rel kereta api. Belum lagi kalau nyetop nya lama, bikin macet dan emosi bawaannya hehehe. Kalau naik kereta disini jangan harap bisa lihat pemandangan indah ya, pemandangannya hanya kegelapan wkwk.





Aku jalan kaki bareng RMLC Hongkong, seru banget dan aku senang bisa kenal dengan mereka. Orangnya juga ngarahin mau kemana-mana, dan sharing juga kehidupan disana. Kebanyakan TKW dan ada juga yang emang tinggal disana karena dapat suami orang asli Hongkong. Sampai di Jordan kita makan, ga tau nama restorannya apa lupa tapi menunya semacam yang disajikan di Hanamasa. Daging bakar dan tomyam. Sekali lagi kalau di Hongkong makanan ga semua halal, bahkan di restoran tempat kita makan ternyata ada daging Babi juga. Karena aku masih latah jadi aku ambil, akhirnya diingatkan sama mba-mba dari RMLC Hongkong kalau itu Pork jadinya aku taroh lagi deh. Kalau mau cari restoran yang full semua makanannya halal emang susah banget.







Satu kata untuk menggambarkan kota Hongkong, Crowded. Iya emang disini kota kecil sebenarnya, ditambah lingkungannya disekitaran China. Tempat transit dan berlalu lalang, bahkan dermaga terbesar juga ada disini karena lokasinya yang stategis. Tak heran barang-barang disini harganya cukup murah untuk produk kecantikan dan busana dibandingkan di Indonesia. Sempet kaget pas beli Nature Republic Aloe Vera yang lagi hype itu, disana dihargai sekitar 30.000 rupiah aja, di Indo harganya bisa sampe 100.000, belum yang di luar Jakarta bisa dapetin dengan harga 150.000 karena via Jastip. Dan untuk produk pakaian, aku beli merk Berskha, di store Berskha juga harganya selisih sekian ratus ribu dari harga store di Jakarta.

Bicara soal penyebrangan, disini tempat penyebrangannya sangat tertib. Tidak ada yang berani sembarangan nyebrang. Kendaraan juga cukup banyak dan kecepatannya tinggi walaupun ditempat ramai. Beda sama di Jakarta juga, kalau mau ngebut takut banget karena tetiba ada sepeda atau orang nyelonong ke kanan dan kiri. Terus tipe bel nya juga ada suara 'kriiing' gitu macem alarm waktu. Kalau udah berhenti alarmnya, ga boleh nyeberang lagi. Nunggunya juga ga begitu lama kok, nanti rame-rame gitu deh pas nyeberang hehehe.




Hari ke 2

Hari kedua kita full jalan-jalan sampe malem termasuk belanja. Perjalanan kita pagi sekitar jam sembilan, tapi berangkatnya juga tetep molor karena kan uni dan mba Pita bawa keluarga dan anak kecil yang mungkin agak susah kalau diatur-atur waktunya. Jadi kita berangkat sekitar jam 10 pagi. Transportasi disediakan oleh pihak tour berupa bis, sehingga kita tidak perlu repot lagi naik angkutan umum seperti kemarin malam.


Agenda pertama kita ke Golden Bauhinia Square. Disini ada patung emas (ga tau emas asli apa bukan), semacam ikon kota Hongkong gitu. Tapi aku malah lupa ga fotoin itu patung emasnya, bentuknya kayak bunga tulip gitu. Aku seneng ditempat ini, karena bisa lihat kota Hongkong yang ciri khasnya gedung-gedung tinggi dan laut. Kebetulan ada helikopter berhenti disitu, baru pertama kali liat secara langsung helicopter landing hehe.

Kota Hongkong terlihat indah dan menarik dari sini. Seperti yang beberapa kali aku bilang, karena ada pemandangan laut ditengah, dan kota hongkong mengelilingi laut ini. Hanya yang disayangkan itu kabutnya banyak, jadi ga jernih udaranya. Keliatan kan dari foto ini, ada samar-samar pemandangannya karena polusi. Itu jadi salah satu akibat kepadatan kota disini.






Foto sama pemenang ke 2 mba Sitta, dan peserta dari RMLC mba Hade


Perjalanan selanjutnya ke Victoria Peak. Senengnya aku kesini, karena disini adalah wishlist yang aku tunggu-tunggu. Waktu liat littenary, Victoria Peak ini yang terkenal dan terkesan Hongkong banget deh. Tiket trem tentunya sudah dibayarin dari Melon dan World Tour. Untuk beli tiket ini, kita mesti antri panjang. Tapi dari mba Sisca kita dibantu supaya bisa dapet slot lebih cepat. Hebat deh punya kenalan dari pihak ticketing, jadi kita g perlu nunggu lebih lama lagi. Di trem ini tempatnya kan terbatas, ga ada yang boleh berdiri, semua harus duduk. Pas tau tanjakan Trem nya kayak gimana, bakal tau deh kenapa ga bisa berdiri. Tanjakannya cukup serem, sekitar 45-50 derajat lah kemiringannya. Sampe ga berani lihat samping jendela, karena pusing hihihi.





Sampe diatas kita waktunya bebas sampe sekitar jam 1 siang. Kita ada rencana ke Madame Tussauds. Itu loh yang terkenal sama patung tiruan selebriti terkenal, atau tokoh terkenal lah intinya. Yang dibuat dari lilin. Madame Tussauds ini ada di beberapa negara, di Thailand ada tapi katanya ga lengkap dan ga ada pak Jokowi disitu hehe.

Tiket ke Madame Tussauds tentu saja, ga dibayarin hehe. Ini ga masuk di littenary, jadi semua bayar sendiri-sendiri. Aku bareng sama mba Hade dan Mas Rofi dari pihak melon, sama mba Sitta juga. Isinya didalem ya foto-foto terus lah pokoknya. Reviewnya agak serem aja sih disini, karena walaupun ini tiruan, tapi sumpah mirip banget. Sampe ke matanya juga mirip kayak hidup, jadi ngeri hahaha. Oh ya harga tiketnya 270HKD, sekitar Rp. 450.000,- an harganya.



Sama Bradd Pitt, semoga suatu saat foto sama yang aslinya di London yaaa.... 


Sama Fan Bing Bing, yang ga kenal dia ini pemain Film yang cantik dari Tionghoa. Aku dulu nonton pas main di Film Shaolin.

Ceritanya jadi MUA nya Kendall, hahaha mimpi yeee....


Sama Robert Pattinson, as you said Erdward Cullen


Jauh-jauh ke Hongkong biar bisa ketemu pak Jokowi



Sama Jecki Chan

My favorite one, Do Min Joon from my Love from the Star








Perjalanan selanjutnya yaitu ke Masjid di Kowloon, Islamic Center. Disini kita bisa bebas makan yang halal, udah disediain prasmanan gitu. Dan rasanya kayak makanan di Indonesia, capcay, ayam rica-rica, udang asam manis dan sebagainya. Pastinya ada nasi hehehe.








Pemberhentian selanjutnya, ke pasar berlian. Yang otomatis aku cuma lihat-lihat aja dong ya, ga beli. Mana mampu ini sobat kismin hahaha.





Next Stop, di Garden of Star at Hongkong. Sempet bingung kenapa dinamapin Garden of Star, orang ga ada bintangnya. Eh ternyata pas masuk ada kayak bangunan atau museum apalah gitu, yang ada tulisan bintang-bintangnya. Dan bisa jadi cocok buat wisata malam hari kali ya, bisa kelatan bintangnya. Semoga next time bisa kesini pas malem deh.









Hari ke-2 ini cukup melelahkan. Karena maraton kan dan banyak tempat yang dikunjungi. Dan banyak jalan kakinya, setelah ini masih ada agenda jalan-jalan ke Ladies Market. Aku beli oleh-oleh disini. Harganya murah dan bisa ditawar, nawarnya boleh lho sampe separo lebih. Karena aku ada beli souvenir bentuknya gedung hongkong gitu, dia minta 120 HKD, aku tawar jadi 60 HKD bisa. Walaupun agak lama bargainnya. Dan jangan kira aku bargain pake bahasa Inggris ya, disini pada ga bisa bahasa Inggris, jadi bargain pake Kalkulator hehe. Sekalian buat itung kurs kalau di rupaihin jadi wajar ga gitu harganya. Di Ladies market aku beli item ini:
1. Pouch isi 10 harganya 100HKD
2. Kaos isi 6 harganya 100HKD
3. Tempelan Kulkas (oleh-oleh mainstream) harganya 50HKD
4. Miniatur gedung, koleksi pribadi buat kenang-kenangan, dapet 60HKD

Hari ke-3

Hari ke tiga ini perjalanan rencananya full seharian di DiseneyLand Hongkong. Tempat yang banyak orang pengen masuk kesini, tapi aku justru kurang begitu antusias karena ga suka main di wahana anak-anak kayak gini hahaha. Tapi karena dapet hadiah, ya Alhamdulillah di syukuri. Biaya masuknya sekarang Rp. 1,1 juta rupiah, dan ga ada yang nawarin ke aku mentahnya aja hihihi. Kan sayang tuh....

Yang pengen tau DisneyLand, di Hongkong ini katanya yang paling terkenal dan besar. Rame banget sama orang Hongkong sendiri, banyak juga turis-turis sih. Tapi ini gila banget sih ramenya masyaAllah deh.












Ga banyak yang bisa aku ceritain di Hongkong, selain susah cari makan, tempat sholat jauh, dan rame banget. Kakiku rasanya mau semaput karena jalan mulu dengan area seluas itu. Ada kereta sih, tapi ga cukup membantu. Malah kita jadi nyasar waktu itu naik kereta, malah ke pintu keluar lagi hahaha. 

Yang menarik di Disney Land itu ya paradenya. Kita ketinggalan parade pas siang hari karena pada mencar, nah kesempatan lagi bisa nonton pas malem hari. Jadi ya semua tokoh kartun Disney ditampilkan disini, yang nonton juga buset dah bejibun, sampe aku duduk glosotan di trotoar toko.


Hari ke- Empat

Hari ini jadwalnya bebas, cuma jam 2 siang udah harus cabut untuk ke Bandara karena perjalanan sekitar 3 jam. Dan pesawat jam 7 malam. Jadi spare waktu 3 jam berdiam diri di Bandara untuk proses Imigrasi dan lainnya biar aman aja. Jangan sampe ketinggalan pesawat lah.

Pagi-pagi kita masih sibuk belanja karena belum puas belanja di Ladies Market. Kita belanja di supermarket deket tempat penginapan aja, jadi tinggal jalan kaki. Yang kita beli makanan lah tentunya yang isinya banyak dan bisa dibagi-bagi. Aku sampe abis 214 HKD, sekitar Rp. 800 ribu untuk oleh-oleh aja. Untung masih ada sisa Dollar buat belanja, jadinya aku abisin aja buat beli dua jaket, satu buat aku dan satu buat mas Suami yang udah bantuin edit video sampe bisa menang juga.



Abis belanja masih sempet ke Victoria Garden. Disini cuma bentar buat makan siang. Kita beli makan di Chandra, ga tau penyebutannya gimana tapi ini yang jual orang Indonesia. Dan harganya relatif murah. Murahnya ya masih 20 HKD lah, untuk seporsi nasi goreng dengan harga Rp. 40.000,- an. Dan beli lauk ayam rica yang rasanya ternyata ga mengecewakan, enak kayak bumbunya bawa dari Indo gitu hehehe.



Singkat cerita kita jam 4 sorean udah sampe Bandara aja. Santai-santai disini foto-foto sama uni Riamiranda, dan buat video ucapan terimakasih dari Melon Indonesia. Ternyata susah juga ya bikin Video gitu hehehe.






You May Also Like

0 komentar