• HOME
  • STORY
  • BEAUTY
    • Review
    • Makeup Artist
  • FASHION
  • FOOD
  • TRAVELING
  • ABOUT ME
Twitter Instagram Facebook

trimiyati yuliana

Ada yang pernah denger soal contour face? Kalau ada yang belum, mari kita kenalan sedikit dengan makna dari contour face ini. 

Sumber : Google

Jadi contour face ini tujuannya untuk membentuk lekuk wajah menjadi lebih tegas. Biasanya untuk area yang dalam seperti ujung kening, bawah pipi dan hidung serta dagu. Tujuannya adalah untuk membuat bentuk wajah seolah-olah lonjong (bentuk wajah ideal). Jika wajah kalian lonjong, contour face dapat dilakukan dibawah dagu dan kening. Jika wajah kalian bulat (seperti tipe wajahku), contour ini dapat dilakukan di area pipi bawah. 

Teknik contour sendiri emang tidak mudah dilakukan ya, butuh latihan dan belajar terus menerus. Karena kalau sampai contour ini salah, bakal jadi failed dan muka jatuhnya jadi terlalu coklat.

Berbicara soal contour, aku termasuk yang jarang banget pake. Tapi karena pengen belajar, jadilah aku beli bronzer. Sebenernya contour sendiri butuh yang cream juga, tapi aku beli bronzer yang powder.

Kali ini aku mau bahas bronzer yang aku punya. Aku beli bronzer dari brand Too Faced. Ini juga salah satu brand middle. Aku beli shade medium deep/matte. Warnanya cokelat. Dan rasanya pun juga cokelat hehe. Waktu aku coba aplikasikan dibawah pipi, warnanya langsung keluar. Dan sempet agak aneh gitu kok aku merasa ada manis-manis di bibir padahal aku ga merasa abis makan permen atau minum yang manis-manis. Eh ternyata, itu dari serbuk yang jatuh ke bibir karena aku aplikasikan pakai brush. Jadi selain aroma cokelatnya, ini ada rasa manis juga.




Kemasannya gold, dan enak banget dibawa kemana-mana.




Aku aplikasiin bronzer ini di bawah tulang pipi. Dan jangan sampai salah pake brush ya. Untuk contour face, kalian juga harus pake brush khusus untuk contour. Biasanya ukurannya ga terlalu besar. Atau kalian bisa jug pakai sponge, tapi harus hati-hati juga dan perlu belajar tekniknya.




Bronzer ini tahan lama juga, matte gitu dan awet. Kalau ga wudhu, mungkin bisa tahan dari pagi sampe sore. Cuma karena aku siang wudhu, otomatis bakal ilang juga bronzernya di muka.







Untuk harganya sekitar Rp. 450.000,-. Kalian bisa dapetin di Sephora Indonesia. Lokasinya di Kota Kasblanka. Untuk yang tinggal di daerah lain, aku kurang tau ada dimana aja. Cuma bisa kalian dapetin secara online supaya lebih mudah.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Assalamualaikum,

Dari beberapa masker yang aku pake biasanya, Fresh Black Tea ini yang jadi favoritku. Kenapa? Jadi masker ini aku dapetin dari temenku yang beli masker ini tapi ga dipake. Akhirnya aku beli deh. Dan setelah aku coba rasanya emang enak banget, bikin fresh karena ada efek menyejukkan, dan pagi hari setelah pake ini kulit jadi terasa lebih halus dan kenyal.

Aku juga tertarik dari komposisinya, dan dari namanya sendiri sih Black Tea. Sudah jadi rahasia umum kalau teh hitam itu bagus buat kesehatan bahkan untuk bahan dasar kosmetika. Efeknya dapat membuat kulit awet muda dan kencang, mengurangi penuaan, dan menyamarkan garis halus. Teh hitam sendiri khasiatnya terkenal menangkal radikal bebas yang berdampak buruk pada kulit kita akibat makanan tidak sehat, polusi dan sinar matahari.

Aku pake masker ini dua kali seminggu setelah pake serum dan krim malam. Waktu diaplikasiin rasanya seperti ada gumpalan halus yang halus banget, dan beberapa detik setelahnya ga ada lagi gumpalan yang aku rasa tadi. Abis pake efek dinginnya belum kerasa. Sekitar 10 menit kemudian efek mendinginkannya jadi kerasa banget dan awet sampe beberapa jam sebelum aku tidur.

Pagi nya bisa langsung dibilas. Dan kerasa banget emang kulit jadi halus, lembab dan kenyal. Aku sendiri merekomendasikan ini ke kalian yang mau coba masker. Untuk repurchase, sepertinya aku akan repurchase produk masker ini. Cuma tetep ya nabung dulu, soalnya harganya mahal banget. Ini masker termahal yang pernah ku beli. Harganya $92, kalau dirupiahkan sejuta lebih. Bahkan di beberapa akun Instagram ada yang jual Rp. 1.500.000,- untuk ukuran full size 100ml. Kenapa masker ini bisa mahal banget? Bahkan glamglow yang hits itupun ga bisa ngalahin? Nah ini review yang aku dapet dari web.



Komposisi masker itu sendiri pun juga berkualitas dan alami:

  1. Black Tea Ferment (Kombucha): Anti oksidan yang membantu mengurangi kerutan dan menangkal radikal bebas serta dapat menghaluskan kulit. 
  2. Lychee Seed Extract: Mensuport produksi kolagen di kulit.
  3. Firming Polysaccharides: Membantu mengurangi munculnya garis-garis halus.
  4. Jicima Root Juice: Menutrisi dan melembabkan kulit.









Masker ini dapat membantu kalian untuk mengurangi garis halus dan kerutan serta warna kulit kusam dan tidak merata. Setelah sebulan pemakaian rutin, aku belum merasakan dampak untuk mengurangi kerutan. Karena aku sendiri juga masih  muda dan belum ada kerutan di wajah hahaha. Tapi tetep aku selalu pake bebarapa produk skincare yang dapat berfungsi sebagai anti aging. Supaya kelak kalau umurku sudah 40 tahun ke atas, kulitku masih tetep awet muda dan halus.




Untuk jenis apakah masker ini?
1. Kulit berminyak
2. Kulit kering
3. Kulit normal
4. Kulit kombinasi

Jadi buat kalian yang kulitnya berminyak, tetep ga masalah kalu pake masker ini. Apalagi kulitku yang normal dan cenderung kering ini, sangat suka banget hasilnya setelah make ini. Kerasa banget bedanya di kulitku.




Cara Penggunaan :
-Bersihkan dan keringkan kulit supaya tidak ada air yang tersisa di kulit
-Aplikasikan pada wajah selain area mata
-Gunakan selama 10 menit, kalau aku suka aku pake sampe pagi hari
-Gunakan dua atau tiga kali selama seminggu.




In vivo test: 
- Proven to provide 24-hour moisture 
- Proven to immediately enhance radiance 
- Proven to have long-term brightening and clarifying effects 
- Proven to improve elasticity and smooth the skin 
- 97% felt their skin was immediately hydrated 
- 94% reported visibly improved, nourished skin 
- 91% noticed healthier-looking skin 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Halo semuanya,

Aku mau sharing pengalaman perjalananku ke Anak Gunung Krakatau, Lampung Selatan. Rencana perjalanan ini sudah kita tentukan jauh-jauh hari, bahkan sekitar dua bulan sebelumnya. Dari awal hanya sekitar 5 orang yang mau ikutan, akhirnya sebelum berangkat, ada 30 anak yang ikutan. Semuanya karyawan kantor, beserta teman dekat yang diajak. Karena aku sendiri sudah lama tidak ke pulau dan mendaki gunung, akhirnya aku putuskan untuk ikut. Sekaligus penasaran dengan Gunung Krakatau yang fenomenal dan terkenal di dunia karena letusannya yang dahsyat tahun 1883.

Kita memilih tour paket yang disediakan oleh pihak Tour & Travel. Dimana kita sudah mendapatkan fasilitas berupa makan selama 3 hari 2 malam, penginapan (yang hanya dipisah untuk rombongan laki-laki dan perempuan), jadi ada dua ruang terbuka yang cukup lebar, alat snorkeling, tiket kapal, serta biaya masuk lokasi Anak Gunung Krakatau. Harga yang ditawarkan Rp. 470.000,- per orang. 

Setelah packing lengkap sepulang kerja, hari Jum'at malam kita semua berangkat dari terminal bus kampung rambutan menuju pelabuhan merak. Perjalanan bus malam waktu itu memang cukup melelahkan karena penuh dan kita terpaksa berdiri. Sampai juga kita di pelabuhan merak sekitar jam 1 malam. Dan perjalanan kapal dimulai pukul 2 malam. Karena kondisi lapar, kita memutuskan untuk makan pop mie atau bekal camilan yang kita bawa dari Jakarta. 

Kita semua akhirnya menuju ke Kapal Fery setelah sebelumnya meet up dengan pihak Tour & Travel dan diberikan tiket masuk. Di dalam kapal cukup luas, disana ada banyak tempat terbuka yang memungkinkan kita bisa duduk selonjoran bahkan tiduran. Tapi alasnya ya seadanya, kalau aku pake alas ransel aja karena empuk berisi baju-baju. Hehehe.

Hari ke - 1

Pagi hari sekitar jam 6, kita sampai di pelabuhan Bakauheni di daerah Lampung Selatan, dimana kita akan melanjutkan perjalanan ke Dermaga Canti menuju penginapan. Yah, ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di luar pulau jawa. Walaupun hanya nyeberang laut perbatasan hehehe. Kita semua kemudian naik bus kecil, kalau aku sih nyebutnya angkot karena memang ukurannya segitu. Ditambah supir angkot disini ugal-ugalan banget, jadi harus persiapan jantung dan mental yang kuat hahaha. Ngebut parah, dan ga ada takut-takutnya kalau berpapasan dengan kendaraan lain. Makanya karena ngebut tadi, perjalanan ke Dermaga Canti menjadi terasa cepat karena jarak yang cukup jauh ini hanya ditempuh dengan waktu 1,5 jam saja. Di Dermaga Canti, kita sudah merasa lapar tapi karena makan pagi belum termasuk paket yang diberikan, jadi kita jajan sendiri. Aku beli indomie rebus dan teh manis hangat, harganya sangat murah untuk pertimbangan area wisata, dimana harga yang harus saya bayar hanya Rp. 4.000,- untuk Mie dan Teh. 



Sekitar jam 9 pagi kita mulai perjalanan dengan perahu yang muat untuk kami semua, sekitar 30 orang. Perahunya ada dek atas dan bawah. Karena cuaca sangat panas dan tentu saja membuat kulit hitam, jadi aku dan kedua temanku memutuskan untuk tidur di dek bawah. Karena pastinya capek karena semalam kurang tidur, jadinya di perahu ini kita sempatkan tidur sebentar. Sekitar jam 11 siang kita sampai pulau Sabesi tempat kita menginap, dan semuanya siap-siap mandi, ganti baju, dan menuju pulau Sebuku. Perjalanan menuju pulau ini 1jam saja dan kita disuguhi pemandangan pulau yang sangat indah. Bener-bener surga karena sepertinya masih alami dan jarang pengunjung yang datang. Kita berenang-renang sebentar dan mengabadikan momen bersama semua rombongan. 




Perjalanan dilanjutkan dengan mengelilingi pulau Umang-Umang, tempatnya cukup dekat dengan area penginapan. Jadi disini kita hanya jalan-jalan dan foto-foto saja. Ada spot indah di batu-batu tepi laut gitu, cocok untuk jadi postingan media sosial hehehe.
Sorenya kita balik ke penginapan di pulau Sabesi, kita masih menyempatkan minum air kelapa muda yang dijual oleh ibu-ibu penduduk setempat. Dan harganya cuma Rp. 4.000,- sangat murah jika dibandingkan minum es kelapa muda di pantai Parangtritis di Jogja, daerah asalku, yang harganya Rp. 10.000,-. Jadi memang Lampung ini wort it untuk dikunjungi, tempatnya indah, jarang ada yang kesana, dan biaya akomodasi seperti makan dan penginapan juga sangat murah. Malamnya kita mandi, dan istirahat. Karena jam 4 pagi kita harus bangun untuk langsung menuju ke pulau Anak Gunung Krakatau.

Hari ke - 2

Jam 4 pagi kita melakukan perjalanan ke pulau Krakatau. Masih gelap karena matahari belum terbit tentunya, kita masih dalam suasana mengantuk karena seharian kemarin kita banyak melakukan perjalanan. Perjalanan dengan perahu ke pulau Krakatau ini adalah perjalanan naik perahu paling buruk yang pernah aku alami. Dimana ombah menggulung-gulung sangat tinggi, sehingga goncangan dalam perahu sangat amat terasa. Banyak dari kami yang muntah-muntah karena pusing dan mual. Belum lagi goncangan yang besar, membuat kita takut perahu akan tenggelam. Terlebih suasana masih gelap. Aku putuskan untuk tiduran lagi di dek bawah, jadi goncangan tidak terasa.

Perjalanan perahu sekitar 2 jam, jadi jam 6 pagi kita sudah sampai dan siap-siap untuk mendaki. Pendakian di Anak Gunung Krakatau ini memakan waktu sekitar 1,5 - 2 jam. Karena kita banyak becanda, istirahat, dan mengambil foto ditengah perjalanan hehehe. Gimana engga, rugi kalau ga ambil foto karena tempatnya yang bagus banget. Pasir di anak Gunung Krakatau ini hitam, mungkin karena jenis pasir dari batuan gunung Krakatau ini hitam dan terkena erupsi berkali-kali, secara in gunung masih aktif ya. Tapi waktu kita mendaki, gunungnya aman-aman aja, ga lagi ngambeg. Tentunya perjalanan mendaki ini kita dihadiahi medan yang berpasir, dan tau sendiri mendaki gunung berpasir itu sangat menyusahkan. Selain berat, kadang kita juga terperosot turun. Untung gunungnya ga tinggi ya sekitar 300 meter saja. Coba kalau 1000 meter, duh ga sanggup deh. 








Sekitar jam 10 kita kembali ke pulau Sabesi untuk makan siang, packing pulang, dan kita menuju ke Dermaga Canti untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Bakauheni dan kembali ke Jakarta. 

Perjalanan ke anak gunung krakatau ini sangat menyenangkan, karena kita bersama dengan teman-teman dan sahabat sendiri jadi seru. Tempatnya sangat indah dan belum banyak dijamah orang, jadi masih alami dan sepi. 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar







Share
Tweet
Pin
Share
No komentar












Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Assalamualaikum, 

Kali ini aku mau bahas soal blush on. Aku agak semangat nih kalau bicara soal blush on atau perona pipi ini, karena aku sendiri tiap hari pake blush on. Kalau ga pake rasanya kurang lengkap karena entah kenapa kalau cuma pake bedak atau foundi, muka aku masih keliatan pale atau pucat. Jadinya tiap aku aplikasiin blush on itu rasanya muka jadi keliatan fresh.

Blush on yang aku pake ada macem-macem. Karena blush on yang biasa ku pake jatuh dan pecah, aku akhirnya beli lagi. Aku penasaran dengan blush on dari Benefit ini. Kalau dilihat dari packaging, Benefit ini yang paling khas. Kemasannya lucu dan feminim. Kalau kalian lihat beberapa produknya, baik itu lipstick, poreeraser, eyeshadow, bronzer, hightlighter sampai ke blush on ini warnanya cenderung girly, diminasi pink, biru muda, hijau, dan putih. Butik Benefit juga sudah ada di Indonesia. Tepatnya di Plaza Senayan. Kalau kalian main kesana, kesan feminim dari butik nya sendiri juga kerasa banget.


Aku beli benefit seri Dandelion, kemasannya kurang lebih seperti ini



Ini aku beli yang fullsize, ukurannya 7g. Ada juga versi minisize nya 3g. Aku rasa ukuran full size nya juga termasuk kecil ya, jadi kenapa engga beli yang ini aja pikirku.



Kemasannya semacam kertas karton gitu dan dilapisi magnet jadi enak kalau buka dan tutup. Didalamnya sudah disediakan brush dengan bentuk kotak memanjang dan ukurannya pendek. Supaya brush tidak langsung mengenai si blush on nya, disediakan plastik pelindung. Aku ga buang plastik ini supaya blush on tetap rapi. Karena ada juga yang suka bawa benefit dandelion ini buat kemana-mana dan tanpa dialasi plastiknya tadi, jadinya terkesan kotor gitu tempatnya.


Warnanya pink ballerina, jadi pink yang muda banget dan terang banget. Kalau diaplikasiin hanya 1 kali puasan, warnanya emang belum keluar. Secara kulit aku kan kuning langsat, bukan putih ya. Jadi entah kenapa blush ini warnanya agak kurang keluar aja gitu menurutku. Setelah aku coba 2 sampai 3 kali usap, baru deh warnanya keliatan.

Buat kalian yang suka pake blush on tapi tetep terkesan natural seolah-olah kayak ga pake blush, Benefit Dandeleon ini wajib ada di kosmetik pouch kamu.



Karena kemasannya yang terbuat dari karton dilapisi kertas, beda dengan kemasan pada umumnya. Benefit Dandeleon ini jarang bahkan hampir ga pernah aku bawa ke mana-mana pake pouch atau ransel. Takut aja kalau rusak kemasannya. Aku lebih suka bawa blush on yang kecil seperti Bobbi Brown atau Wardah.

Price

Harganya dibandrol Rp. 450.000,- untuk yang full size dan Rp. 200.000 untuk versi minisizenya.

Where to Buy


Benefit bisa kalian dapatkan di Plaza Senayan Jakarta. Dan bisa banget lewat sephora.com. Counternya sephora juga udah ada di Kota Kasablanka.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar










Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

I'm Trimiyati Yuliana but simply call me trimiy, Proud wife of Hari widodo. I love fashion, beauty and traveling. I post everything i liked. Enjoy it !.

Categories

  • #story
  • Beauty
  • Fashion
  • Food
  • Make-Up
  • Makeup Artist
  • Review
  • Skincare
  • Story
  • Travelling

recent posts

Blog Archive

  • ►  2019 (16)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2018 (72)
    • ►  November (13)
    • ►  Agustus (18)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2017 (50)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2016 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2015 (16)
    • ▼  Desember (1)
      • Review : Too Faced Chocolate Soleil Bronzer
    • ►  September (1)
      • Review : Fresh Black Tea Instant Perfecting Mask
    • ►  Agustus (3)
      • Menikmati Pagi di Pulau Anak Krakatau, Gunung di T...
      • Explore Pulau Krakatau, Lampung
      • Ranukumbolo : Surga di Tengah Gunung Semeru
    • ►  Juli (3)
      • Review : Benefit Dandelion Box o'Powder Blush
      • Explore Jogja : Pantai Kesirat Gunung Kidul
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  November (1)
trimiyati@copyright. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Facebook Twitter Instagram Pinterest Bloglovin

Created with by ThemeXpose