• HOME
  • STORY
  • BEAUTY
    • Review
    • Makeup Artist
  • FASHION
  • FOOD
  • TRAVELING
  • ABOUT ME
Twitter Instagram Facebook

trimiyati yuliana



Bulan Ramadhan ini selain menjadi ajang kita beribadah yang makin banyak dan tekun kepada Allah SWT, ternyata banyak juga event yang diadakan oleh Fashion Designer. Event ini aku dapat dari undangan pihak Kami Idea. Katanya ada fee Rp. 200.000,- tapi ternyata aku dapet hijab Sadu Scarf Limited Edition dari Kami Idea. Ya ampun, ini mah keren banget. Secara jilbab limited edition dari Kami ini mostwanted dan keren abis.



Acara diadakan di Baharat Lounge, pasific place. Ini kali pertama aku ke tempat ini. Konsepnya ala Timur Tengah. Dari desain interior, musik, bintang tamu, bahkan dari menu makanan untuk buka puasa pastinya. Sepertinya acara dengan tema Timur Tengah ini lagi hits ya, karena beberapa event juga make konsep ini untuk fashion shownya. 

Koleksi yang ditampilkan adalah koleksi Raya dari Kami Idea. Dan seperti biasa, semua desain baju Kami Idea ini chic and wearable banget. Aku adalah salah satu penggemar brand ini sejak tahun 2014. Motif dan bahannya juara sih, apalagi cutting, duh ga kuat buat beli.













Selain koleksi daily, Kami Idea juga ada koleksi ekslusif dimana koleksi ini lebih mewah dengan detail payet dan diproduksi limited dengan cara PO. Dan menariknya ada undian bagi para tamu yang hadir, dapat satu koleksi eksklusif ini gratis dan diukur sesuai ukuran badan kita. Tapi sayang, aku bukan orang yang beruntung dapetinnya hehehe.








Berkesempatan foto bersama artis adalah bonus dari ikutan event beginian. Nih contohnya aku foto sama Nina Zatulini, cantik banget dan wajahnya manis. Terus bisa foto sama MC mba Soraya Larasati. Orangnya ramah banget semuanya ya ampun, seneng banget ikutan acara kayak gini. 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kopi dan Inspirasi...

Udah sering denger dong kata-kata itu. Ini sebenernya kopi punya suami, yang doyan banget sama kopi item yang dominan pahit daripada manis. Kalau aku sih cuma sesekali incip-incip, minum kopi segelas aja ga habis kadang. Kalaupun emang minum kopi, biasanya yang kopi campuran alias mocca, coffee latte, atau sejenisnya yang ringan-ringan aja.

Diwarung kopi emang nuansanya beda daripada ke restoran lain. Walaupun kebanyakan sekarang udah pada dipake buat foto-foto Instagram. Diwarung kopi atau kafe, biasanya orangnya serius, tenang, dan berpikir. Entah itu ide kreatif atau bicara bisnis dan karier. Kadang juga bicara soal kehidupan. Dan ga sedikit juga yang kesini sendirian, cuma untuk menghilangkan penat atau cari inspirasi.

Aku emang suka baju dan dikit-dikit desain baju yang modelnya aku sukai. Aku orangnya emang ga jago gambar, bahkan jelek hasil gambarku karena ga bakat gambar kali ya tanganku ini. Udah belajar sih teknik fashion design itu seperti apa, dan skala bagaimana tapi ya belum begitu ahli aja. Perlu sekolah yang khusus fashion design nih kayaknya, haha. Padahal kursus jahit aja ga dikelarin.

Baju yang aku gambar itu dapat inspirasi dari baju yang aku pengen pas ke Forever New, bajunya kan kebanyakan tile dan nerawang. Bukan buat yang berhijab lah pokoknya, nah aku pengen buat yang versi untuk wanita berhijab. Konsepnya dipikiranku sih udah ada, tapi menuangkannya dalam bentuk gambar itu aku agak kesulitan. Terus aku juga gambar cape outer, rencananya itu mau aku buat juga nanti dengan bahan organza yang ada aksen pita di bagian bahu kiri. Oh ya ini gambar iseng ya, sketch ala-ala jadinya karena cuma nemu pulpen ditas dan pake tissue yang ada di meja.

Doain ya, semoga impian untuk jadi fashion designer bisa tercapai.



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Berbicara soal kain khas nusantara, emang seru banget untuk kita bahas dan kita pelajari. Seperti kain tenun sumba, lombok, kain batik, dan yang terakhir ini kain lurik dari Jogja. Sebenernya dulu kain lurik ini kurang menarik perhatian kita, karena motifnya yang hanya lurik dan bergaris-garis seperti kain sarung biasa. Dan motif kain bergaris itu juga udah banyak banget kita temui di toko-toko kain yang ada di Beringharjo atau di sepanjang jalan Kusumanegara daerah Tamansiswa.

Kain lurik yang asli ditenun udah jarang banget, bahkan para pengrajin kain tenun sudah banyak yang gulung tikar karena permintaannya yang sedikit. Kalau kita lihat fenomina ini agak membuat kita sedih ya, itu adalah kain khas di negara kita, di Indonesia. Dan kain-kain tersebut adalah ciri dan identitas tersendiri bagi kita, bahkan sebenernya kalau di mancanegera, kain-kain khas seperti ini justru dicari dan harganya biasanya sangat mahal. Tapi permintaan dalam negeri sendiri masih sangat sedikit, padahal kain lurik ini bisa menghidupi masyarakat sekitar yang menjadi pengrajin tadi.






Nah mulai tahun 2016 kemarin, dimana bisnis Fashion Design mulai meroket, aku akhirnya mengenal brand Lulu Lutfi Labibi. Ini adalah brand kain lurik, yang didesain oleh orang asli Jogja yang tinggal di Kotagedhe, namanya Lulu Lutfi Labibi. Nama bajunya emang disamain dengan nama aslinya, senengnya ya punya nama unik dan menjual banget hehe. Kain lurik emang dibuat di Kotagedhe, disana banyak banget pengrajin kain lurik dari metode ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), sampe yang ke ATM (Alat Tenun Mesin). Yang ditenun dengan tangan atau dikenal dengan metode ATBM tadi, harganya jauh lebih mahal daripada yang ditenun dengan mesin. Hasil tenun tanpa mesin ini juga biasanya ada serta yang terlihat menonjol yang kalau orang tidak tau, itu seperti kain yang cacat produksi. Tebal kain yang dibuat dengan metode ATBM ini jauh lebih tebal dari yang pake mesin. Untuk yang dibuat dengan mesin, kainnya lebih rapi dan lebih tipis. Cuma untuk ke-khas an kain tenun emang lebih ke yang ditenun manual.

Waktu pulang ke Jogja, aku menyempatkan untuk main ke Studio Lulu Lutfi Labibi yang ada di Kotagedhe. Studionya sebenernya tempatnya agak masuk di gang-gang. Nuansa studionya juga asri dan nyaman banget, bener-bener menonjolkan sisi kearifan lokal. Disitu juga Lulu tinggal, di rumah jawa yang bentuknya masih tradisional. Untuk masuk ke butiknya kita juga lewat pintu kayu jadul seperti yang ada di rumah nenekku dulu.













Sejak diperkenalkan oleh Lulu, kain lurik menjadi terkenal dikalangan artis papan atas. Kebanyakan yang aku lihat Dian Sastro dan Putri Marino yang pake. Selain itu juga masih banyak artis lainnya yang suka dengan desain Lulu ini. Kain lurik yang cuma motif garis-garis, bisa disulap menjadi busana Ready to Wear yang stylish, tapi tidak meninggalkan pakem-pakem busana nasional. Buat kalian yang cinta kain nusantara tapi tetap terlihat stylish gayanya, baju Lulu ini sangat cocok untuk kalian.

Desain busana yang dibuat menggunakan teknik Drapping, dimana kain-kain tadi hanya dilipat-lipat kemudian dijahit kecil agar menyatu. Teknik seperti ini sangat terkenal di Jepang, dan banyak designer di Indonesia menggunakan teknik drapping dalam desainnya. Dalam pakem kain tradisional, bahkan satu helai kain itu tidak boleh digunting sama sekali. Hal ini juga bisa jadi Pe Er tersendiri untuk para Designer.
















Sepulangnya dari Studio Lulu Lutfi Labibi, kita mampir di tempat makan yang lagi terkenal di daerah Bantul. Nama tempatnya agak aneh sih, Bocor Alus :|

Ini ternyata kafe, menu-menunya standar sih seperti yang ada di kafe-kafe lainnya. Terus konespnya juga jadul gitu, seperti kafe tahun 80 an. Sering sih aku ke kafe yang nuansanya oldish gini, agak kurang suka aja sebenernya hahaha. Tapi karena diajak temen kesini ya udah ngikut aja.

Bentuk desain interiornya seperti rumah simbah-simbah jaman dulu, dinding kayu dan langit-langit masih full genteng dengan kayu sebagai penyangga rumah. Teko-teko dari alumunium, terus piring dari alumunium juga, dan ada Televisi jaman dulu.
















Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

I'm Trimiyati Yuliana but simply call me trimiy, Proud wife of Hari widodo. I love fashion, beauty and traveling. I post everything i liked. Enjoy it !.

Categories

  • #story
  • Beauty
  • Fashion
  • Food
  • Make-Up
  • Makeup Artist
  • Review
  • Skincare
  • Story
  • Travelling

recent posts

Blog Archive

  • ►  2019 (16)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2018 (72)
    • ►  November (13)
    • ►  Agustus (18)
    • ►  Juli (1)
    • ▼  Juni (4)
      • Event : Kami. Eid Sca Pade, Baharat Resto Pasific ...
      • Black Coffee and Inspiration
      • Visit Lulu Lutfi Labibi Studio (Lurik Designer), K...
      • Hijabenka Trunk Show 2018
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2017 (50)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2016 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2015 (16)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  November (1)
trimiyati@copyright. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Facebook Twitter Instagram Pinterest Bloglovin

Created with by ThemeXpose