My Pregnancy Journey

Memiliki keturunan menjadi impian setiap pasangan. Mungkin ada yang udah tau dari ceritaku sebelumnya kalau aku pernah hamil dan janin tidak berkembang di kehamilan pertama di usia 9 minggu dan harus dikuret. Ceritanya juga udah pernah aku share Pengalaman Pertama di Kuret bisa kalian cek disini.

Nah kuret itu kan sekitar bulan November. Dan di bulan Juli tahun berikutnya, aku hamil lagi. Waktu itu emang lebih waspada karena sebelumnya janin tidak berkembang. Hamil ke dua ini juga jadi harapan baru, karena aku sering dengar kalau habis dikuret gitu suka lama buat hamil lagi. Tapi ga semua perkataan itu bener, Alhamdulillah selang 7 bulan setelah kuret aku hamil lagi. Tapi, kondisinya juga tidak baik. Aku emang masih kerja, dan sering ikut kegiatan terutama waktu itu ada event besar HUT Perumnas ke-44. Jadi kegiatan fisik lebih banyak dan menguras waktu istirahatku. Di usia kandunganku yang masih sebulan, yaitu 5 minggu, aku mengalami flek lagi. Persis seperti pengalamanku waktu janin ga berkembang. Feelingku pasti tidak enak, karena flek saat hamil di pengalamanku ini bukan flek biasa yang dialami orang karena pembuahan misalnya. 

Akhirnya aku cek lagi ke dokter dan emang ada pendarahan disekitar kantong rahim. Pendarahan ini yang keluar dalam bentuk flek. Akhirnya aku dikasih obat penguat kandungan. Seminggu flek tidak kunjung hilang dan aku kontrol lagi padahal belum jadwalnya. Aku mengeluh karena masih terjadi flek padahal obat penguat kandungan rutin aku minum tiap hari sesuai saran dokter. Dan dokter menambah dosis penguat kandunganku, dengan disuruh minum dua kali sehari. Setelah pulang dari rumah sakit Bunda Aliya, tempat aku biasanya periksa, malamnya malah keluar darah warna pink segar. Feelingku sudah tidak bagus, karena aku baca pengalaman orang yang keguguran memang keluar darah segar berwarna pink dimana ini tanda awal keguguran. Tapi, saran dokter untuk bedrest selama 5 hari tetap aku jalani.

Bedrest itu tidak menyenangkan. Mau gerak sedikit serba salah karena memikirkan janin dalam kandunganku agar tidak kenapa-kenapa. Gerakan yang bisa aku lakukan hanyalah sholat, kadang aku juga sholat sambil tiduran. Terus ke kamar mandi dan makanpun aku delivery dari Go-Jek. Baru dua hari aku bedrest, sorenya aku merasa perutku sakit banget lebih sakit dari datang bulan. Dan sudah kuduga, aku keguguran saat itu juga secara spontan. Sedih sih tapi harus ikhlas, karena mungkin ini belum waktunya aku hamil.

Dari pihak manajemen di kantorku akhirnya memutuskan aku untuk bisa pindah ke Surabaya, domisili suamiku karena kejadian keguguranku yang kedua kalinya. Keputusan mutasi ini dipercepat setelah sebelumnya sering ditunda karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Mungkin ini salah satu hikmah dari kehilangan calon bayiku untuk yang kedua kalinya. 

Singkat cerita setelah proses Check Up pasca keguguran, aku dikasih obat oleh Dokter khusus untuk menangani kasus keguguran. Dan aku dikasih vitamin untuk menyuburkan kandungan, hehe. Padahal niatku cek dokter itu untuk memastikan rahimku baik-baik saja setelah keguguran. Vitaminnya diberikan untuk Istri dan Suami, walaupun isinya sama aja. Belum sempet kepikiran untuk promil sih, tapi vitaminnya juga aku minum walaupun tidak rutin. 

Dan hal yang tidak terduga terjadi, awal Desember aku telat haid sekitar 5 hari dan aku cek ternyata positif. Hasil test pack nya juga dua garis jelas, yang di kehamilan sebelumnya garisnya samar. Aku senang dan bersyukur diberikan kesempatan lagi. Dan entah kenapa di kehamilan ini aku merasa lebih optimis bayi akan baik-baik saja. 




Perjalanan kehamilanku yang ke-tiga ini alhamdulillah lancar dan perkembangan bayi normal sesuai usianya. Memang di trimester pertama aku mengalami mual dan muntah yang cukup mengganggu, tapi dibalik itu aku bersyukur karena itu tandanya bayi di dalam kandungan dalam keadaan sehat dan berkembang dengan baik. Aku periksa di RS Soerya Sidoarjo, karena lebih dekat dengan rumah dan direkomendasikan sama rekan kerja suami. Kali ini aku pake dokter laki-laki seperti hasil diskusi bersama.
Hasil USG di usia kandungan 5 minggu. Terbentuk kantong dengan ukuran 2,29 cm. Sebelumnya kantong kehamilanku hanya berukuran 1,5 cm di usia yang sama.


Masih ditrimester pertama kehamilan dan dalam kondisi mual dan muntah yang luar biasa, di minggu ke 9 atau dibulan kedua kehamilan, aku check dokter lagi sesuai jadwal yang diberikan. Dan aku cukup terharu karena sudah ada titik janin dan detak jantung sudah mulai terdengar. Dimana ini pengalaman kehamilan ku yang pertama sampai titik ini dimana aku bisa mendengar detak jantung bayi. Rasanya memang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata :")


Mendekati akhir trimester pertama, yaitu usia kandungan 12 minggu, mual dan muntahku sudah berangsur menghilang. Katanya ini memang wajar, dan nafsu makanku kembali normal. Karena biasanya mencium aroma bumbu, aroma dapur, aroma minyak wangi yang dulu aku suka, saat hamil tiba-tiba menjadi tidak suka dan mual. Bahkan aroma bawang putih yang aku sukai tiap makan, tiba-tiba menjadi aroma yang paling aku ga suka. Nah di momen 3 bulan kehamilan ini kondisiku membaik dan asupan nutrisi bisa aku tambah. 

Hasil USG 12 minggu, janin mulai terbentuk seperti manusia dengan ukuran 8-9 cm. Aku lihat hasil USG ini terharu banget

Hasil USG kehamilan 4 bulan, atau 17 minggu

Hasil USG janin 5 bulan

Di usia kehamilanku yang cukup besar, saat ini alhamdulillah memasuki usia 36 minggu atau 8 bulan lebih. Usia ini sebenernya usia krusial karena memasuki trimester tiga dan janin siap dilahirkan. Berat badan bayiku saat ini 2,8 kg dan masih bisa bertambah sampai due date nanti. Sungguh mendebarkan, dan Bismillah semoga dilancarkan ya Allah... 

Aku sangat menikmati momen kehamilan ini. Dimana melihat dan merasakan janin berkembang dalam perutku, dan memenuhi nutrisinya dari tubuhku. Belum lagi, kebahagiaan saat melihatnya dan merasakannya bergerak di dalam perut. Kadang sampai mikir, lagi ngapain ya dia didalem perut kok gerak-gerak terus hehehe. 

Sampai saat ini aku masih berharap persalinan secara normal, dan sampai saat ini juga posisi kepala bayi sudah dibawah dimana sangat memungkinkan untuk persalinan normal. Dokter menyuruhku untuk lebih banyak jalan kaki dan naik turun tangga untuk mempersiapkan fisik saat persalinan nanti. Katanya di usia 38 minggu, kemungkinan bayi akan lahir. Cukup kaget sih, karena aku kira di usia 40 minggu bayi baru lahir hehehe. Karena HPL ku rencana 22 Agustus 2019, dan rencana cutiku juga ditanggal itu. 

Selama trimester ketiga ini aku justru malah banyak acara. Setelah minggu kemarin ke Bali karena menang Champaign Safi My Beauty Journey, yang mengharuskan aku naik pesawat dan berada di Bali selama 4 hari. Kali ini aku malah ada tour ke Jogja bersama rekan kantorku. Rencana awal sih tidak ikut, tapi ini kesempatanku sebelum melahirkan untuk bisa jalan-jalan hihihi. Jadilah aku ke Jogja dan membuat rencana dadakan untuk Pregnancy Photo. Sendirian ya, karena suami ga suka foto-foto beginian dan susah banget dibujuknya. Kenalanku mas Syams dulu punya studio foto kecil-kecilan di rumahnya, jadi aku buat janji untuk foto. Sekalian aku pake koleksi kesukaanku dari Riamiranda yang ga pernah aku pake, kecuali dikesempatan foto ini saja. Karena koleksi Haru ini koleki eksklusif untuk show di Indonesia Fashion Food Festival tahun 2014.





Tone foto yang aku inginkan memang feminim dan bright, secara menurut hasil USG bayiku insyaAllah perempuan. Hehehe, jadi aku mau kesan lembut dan feminim di foto kali ini. Background putih saja, karena di studionya cuma tersedia backdrop putih hihihi. Maklum bukan studio foto profesional. Pose sih lebih ke pose manis aja, aku dapet referensi dari Pregnancy Photonya Riamiranda waktu hamil Kinara tahun 2015 dulu. Foto lebih santai karena sama temen sendiri, dan aku bisa meminta angle sesuai yang aku mau.






Bismillah, semoga proses kehamilan ini dilancarkan sampai persalinan normal pada waktu yang tepat. Rasanya cukup deg-deg'an karena ini akan menjadi fase baru banget dalam hidupku dimana aku akan menjadi seorang Ibu. Dan anakku akan sangat membutuhkan kehadiranku nanti. Sementara persiapan masih di urusan diapers dan breastfeeding karena momen menyusui adalah momen penting untuk tumbuh kembang bayi. Untuk persiapan baju bayi baru lahir dan perlengkapan mandi, masih dalam proses persiapan.

Yang jelas, persiapan fisik dan mental lebih utama untuk proses persalinan nanti. Fisik yang kuat agar persalinan lancar, dan mental untuk menjadi seorang ibu. Dimana kita akan menjadi tauladan bagi anak, dan sebisa mungkin memberikan contoh yang baik. Kebiasaan buruk yang dulu sering aku lakukan, kini sebisa mungkin dihilangkan. 

Doakan ya....

You May Also Like

0 komentar