• HOME
  • STORY
  • BEAUTY
    • Review
    • Makeup Artist
  • FASHION
  • FOOD
  • TRAVELING
  • ABOUT ME
Twitter Instagram Facebook

trimiyati yuliana

Di review kali ini aku mau bahas salah satu item yang ga boleh di skip dalam skincare routine kita sehari-hari yaitu sunscreen atau sunblock. Buat yang ga tau pentingnya sunscreen, kita bahas dulu ya mengenai pentingnya sunscreen ini.

Namanya sunscreen, artinya melindungi dari sinar matahari. Jadi sunscreen itu krim yang sifatnya bisa memblok sinar UV yang terpapar di kulit kita baik itu sinar UV A atau sinar UV B. Tau sendiri kan bahaya sinar UV ke kulit itu gimana. Tapi buat yang ga tau, sinar UV ini punya efek  yang buruk buat kulit kita. Kadang yang kita tau cuma bikin kulit item aja. Tapi ternyata lebih dari itu, sinar UV yang terlalu lama terpapar di kulit kita membuat kulit kita jadi kusam (karena ada sel kulit yang terbakar), flek hitam dan bisa membuat kulit kita tampak lebih tua. Kalau kita gemar pake skincare lengkap, rasanya kalau kita skip sunscreen ini jatuhnya akan sia-sia.



Beberapa day cream, BB cream atau foundation banyak yang sudah dilengkapi dengan kandungan SPF15 atau SPF30. Tapi ada beberapa yang tidak dilengkapi SPF, jadinya kita mesti akalin pake sunscreen khusus. Dan menurutku sunscreen khusus ini akan bekerja lebih optimal karena emang dibuat khusus untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Untuk jenis SPF kalian bisa bebas mau SPF berapa, tapi aku dua tahun belakangan ini pake SPF50 dari Biore.

Awalnya sih aku cuma pake SPF30 dari Wardah, cuma aku ga nyaman sama teksturnya yang lengket dan membuat kulit jadi berat dan terkesan lengket. Terus waktu aku pake ke pulau juga tetep bikin item karena kan aku di air, dan sunscreen dari Wardah setauku juga ga waterproof. Aku dikenalin temenku SPF biore yang katanya waterproof. Jadilah aku nitip dia beli di Guardian kalau ga salah. Waktu itu produk ini jarang ada yang jual, jadi nyarinya agak susah. Tapi sekarang di online juga bisa beli asal trusted ya.

Kemasannya kurang lebih sepserti ini. Aku beli sekaligus dua, jadi yang satu udah aku buka kemasannya yang satu buat persediaan kalau tiba-tiba abis dan males beli. Kemasannya baru sih dari terakhir aku beli, tapi isinya tetep sama aja. Botolnya tube gitu standar dan terbuat dari plastik yang ringan. Isinya 50ml dengan harga 100 ribuan. Dulu kemasannya kurang lebih seperti ini, ga glossy dan warnanya juga biru pucat. Kalau kemasan barunya berwarna biru tua dan lebih glossy. Tapi desain kemasannya sama aja.



Aku beli ini dari tahun 2015 dan abis di tahun 2017 akhir hehehe. Lama juga ya karena waktu itu aku pake day cream yang udah ada SPF nya jadi ini jarang dipake. Baru di tahun 2017 aku fokus untuk pake sunscreen sendiri supaya lebih optimal. 




Kemasan dibelakangnya juga udah bisa dibaca, fungsinya dan komposisinya juga. Biore UV Aqua Rich ini diklaim bisa melindungi dari sinar matahari, tidak gampang luntur kena air dan keringat, terus juga bahannya dapat melembabkan kulit karena ada ekstrak water dan lemon. Waktu dipake aromanya juga udah kecium sih.


Kalau kalian beli sunscreen, pastikan ada tulisan SPF PA berapa. Kalau biore ini PA+++. Bedanya ada di perlindungan masing-masing jenis UV A atau UV B tadi. Kalau SPF itu melindungi kulit kita dari paparan UV B. Kalau yang P+++ itu melindungi kita dari sinar UV A. Bedanya apa sih sinar UV dan UV B? Tadi emang belum dibahas diatas ya, jadi bedanya itu kalau sinar UV A yang membuat kulit kita mengalami penuaan atau aging yang bisa disebabkan karena kerutan dan flek hitam. Kalau UV B itu yang membuat kulit kita jadi terbakar, gelap, dan bahkan bisa menyebabkan kanker kulit untuk masalah yang serius. Jadi pilihan sunscreen dengan SPF PA+++ menjadi wajib kalau kalian pengen menghindari masalah serius yang disebabkan oleh sinar UV.





Produk sunsreen dengan SPF 30 itu syarat minimal yang disarankan. Jadi kalau beli sunscreen pastikan dulu itu SPF berapa, karena walaupun ada yang bilang SPF berapa aja itu ga masalah karena sama aja. Itu jawabannya keliru ya, karena ternyata SPF dibawah 30 itu tidak efektif untuk melindungi kulit kita dari sinar UV A dan UV B. SPF itu menentukan berapa lama kulit kita akan terlindung dari paparan sinar matahari sebelum kulit kita terbakar.




Ini kemasan tube seperti yang kujelaskan tadi, sama aja kayak sunscreen lain. Dipakenya juga mudah tinggal keluarin isinya terus diaplikasiin. Sebelum diaplikasiin di muka aku suka nuang ke punggung tangan sih kayak gini.


Untuk teksturnya jangan ditanya, ini enak banget. Kayak water based gitu loh, jadi kita ga ngerasa kayak pake apa-apa. Super ringan dan meresap ke dalam kulit. Dilanjutkan pake make up pun ga masalah karena cepat meresap tadi. Aromanya juga ga mengganggu banget. Di muka ga akan membuat wajah jadi glowy dan lengket.


Sunscreen ini penting dipake terutama kalau kita mau keluar ruangan dan tentunya terpapar sinar matahari. Lalu bagaimana kalau pas kita keluar rumah tapi pas lagi mendung atau lagi hujan jadi ga ada paparan sinar matahari? Jawabannya tentu tetep pake :D. Kenapa gitu, jadi walaupun ga ada sinar matahari terik tapi kulit kita juga tetep harus terlindungi 


Ini kemasan lamanya, ga dapet cover lagi yang berbahasa Indonesia


Sunscreen ini harus diretouch setelah pemakaian dua jam. Kalau kulit kalian sensitif banget dengan sinar matahari, maka kalian harus retuouch sunscreen lebih cepet dari itu misal sejam sekali. Inget ya kondisi kulit tiap orang itu beda-beda, jadi kalian yang harus tau sendiri seberapa sensitif kulit kalian gampang terbakar oleh sinar matahari.

Jumlah sunscreen yang kita pakai ga boleh sedikit ya, jadi dalam jumlah yang agak banyak sekitar tiga pump. Kalau merasa terlalu tebal, aplikasikannya bisa perlapis. Jadi kalau lapis satu udah meresap, kalian bisa lanjutkan ke lapisan selanjutnya. Terus pemakaiannya juga 15 menit sebelum terpapar sinar matahari.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Review kali ini aku mau bahas vitamin C yang udah tiga bulanan aku pake. Kenapa aku pakai vitamin C? Jadi dari hasil baca review dan googling terus dari cerita temen juga, kalau vitamin C ini bagus untuk membuat kulit kenyal dan awet muda. Jujur aja aku paling suka skincare yang membuat kulit kenyal sekaligus juga anti aging. Kalau kalian liat review skincare aku, kebanyakan ga ada yang pengen mutihin atau ngilangin jerawat (alhamdulillah aku jarang bermasalah dengan jerawat) tapi cuma melembabkan dan lebih ke anti aging skincare.

Dulu sempat beli vitamin C di apotik yang mist, jadi cara pemakaiannya disemprotkan ke wajah. Aku lupa merk nya apa, cuma kurang suka sama aromanya seperti obat. Jadi setelah produknya abis aku ga repurchase lagi dan ga pernah pake vitamin C.

Belakangan ini lagi doyan banget sama skincare, jadi beberapa skincare yang ga pernaha aku coba pun aku beli juga. Aku biasanya cuma pake skincare yang seadanya banget, paling cuma bersihin muka pake cleanser sama day cream atau night cream. Ga kenal yang namanya masker wajah, serum, ampoule, atau bahkan exfoliator. Tapi belakangan ini aku jadi banci skincare, terutama karena tau kalau rahasia tampil glowing ala korea itu pake 10 step skincare. Banyak banget ya, hehehe. Akhirnya beli deh itu masker, serum, exfoliator, dan hydrating toner. Terakhir aku coba vitamin C dari The Body Shop.



MENGAPA VITAMIN C ITU PENTING?

Nah vitamin C ini ternyata penting juga lhoh kalau kalian pengen kulit kalian kenyal dan awet muda. Secara skincare itu bagian dari investasi masa depan biar ga cepet keripiutan dan kusam. Aku baca beberapa artikel dan review juga, jadi fungsi vitamin C ini adalah :
  1. Sebagai antioksidan, yang ini akan berefek pada kulit yang lebih awet muda dan glowing.
  2. Sebagai stimulan kollagen kulit, yang ini efeknya lebih ke kulit kenyal dan mengurangi keriput di wajah. Kollagen di kulit juga membantu untuk mencerahkan kulit kusam
  3. Menyamarkan flek hitam dan mencerahkan kulit. Disini fungsi vitamin C sebagai penghambat pigmentasi yang disebabkan karena polusi, zat kimia, sinar UV dan faktor usia juga.
Jadilah aku mencoba untuk memakai vitamin C lagi sebagai treatment harian untuk merawat kulit wajah secara usia juga udah 25 tahun (ups). Vitamin C yang aku pilih dari The Body Shop, aku lihat review dan fungsinya langsung tertarik pengen coba. Klaim dari produknya sendiri katanya bisa membuat kulit lebih cerah dan glowy, dan akhirnya beli deh. Harga normalnya itu Rp. 419.000,-




FIRST IMPRESSION

Jadi kesan pertama setelah liat produknya ini kemasannya lucu dan terlihat lebih modern. Kemasannya dibuat dari plastik dan bentuknya jar yang diaplikasikan pakai tangan seperti krim siang atau krim malam pada umumnya. Dan yang paling aku suka itu pas dibuka aromanya seger banget aroma buah-buahan. Teksturnya juga gel dan agak sedikit bening. Waktu aku coba aplikasiin diwajah ga bikin wajah jadi lengket, jadi cepet banget meresap ke dalam kulit. Pas udah make kulit jadi kerasa lebih kenyal dan halus.

Abis make vitamin  C ini ga masalah kalau kalian mau pake make up, karena cepat meresap jadi ga masalah kalau kita langsung pake make up. Aku makenya siang hari, karena kalau pagi atau malem hari aku udah ada skincare rutin khusus dan takut vitamin C nya ga ngefek kalau dicampur-campur ke skincare lain.


Oh ya saat make skincare kalian perlu  memperhatikan Ingredients nya ya, apalagi kalau kalian alergi dengan zat kimia tertentu, dan tiap orang bisa beda-beda kondisi kulitnya. The Body Shop Vitamin C Glow Boosting ini dibuat dari :
1. Amazonian camu camu berry, yang terkenal sebagai salah satu buah-buahan yang memiliki kandungan vitamin C terbesar yang dapat meningkatkan produksi kolagen dan melindungi kulit dari radikal bebas.
2. Sweet almond oil, yang dapat menghaluskan dan melembabkan kulit
3. Sea butter, berfungsi untuk menjadikan kulit lebih halus dan terhidrasi.

FULL INGREDIENTS

Water (Solvent/Diluent), Solum Diatomeae (Abrasive), Glycerin (Humectant), Aluminum Silicate (Exfoliant), Prunus Amygdalus Dulcis (Sweet Almond) Oil (Skin-Conditioning Agent), Dimethicone (Skin Conditioning Agent), Butyrospermum Parkii (Shea Butter) (Skin-Conditioning Agent/Emollient), Cetearyl Alcohol (Emulsifier), Glyceryl Stearate (Emulsifier), Phenoxyethanol (Preservative), PEG-100 Stearate (Surfactant), Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer (Stabiliser/Viscosity Modifier), Polysorbate 60 (Surfactant), Sodium Benzoate (Preservative), Magnesium Ascorbyl Phosphate (Antioxidant), Xanthan Gum (Viscosity Modifier), Fragrance (Fragrance), Sodium Hydroxide (pH Adjuster), Disodium EDTA (Chelating Agent), Linalool (Fragrance Ingredient), Limonene (Fragrance Ingredient), Myrciaria Dubia Fruit Extract (Skin-Conditioning Agent), Citral (Fragrance Ingredient).



CARA PEMAKAIAN

Aku biasanya make di siang hari abis wudhu, dan aku jarang touch up make up lagi jadi pake vitamin C aja supaya kulit ga kering. Cara makenya juga gampang tinggal dioleskan rata ke seluruh wajah setelah cuci muka.



Nah walaupun vitamin C ini bagus buat kulit, tapi penggunaaannya juga harus diperhatikan. Apalagi jika kulit kita alergi vitamin C, justru harus dihindari. Selain itu vitamin C ini ga bisa dipake bareng dengan skincare lain yang memiliki kandungan tertentu, seperti :

  1. Retinol, retinol ini memiliki pH yang tinggi dan vitamin C memiliki pH yang rendah. Jika skincare ini digabungkan, fungsi dari masing-masing skincare menjadi kurang efektif.
  2. Hydroxy Acid, vitamin C ini memiliki kadar pH rendah dan hydroxy acid ini dapat mempengaruhi kadar pH yang ada pada vitamin C yang membuat vitamin C ini berkerja tidak optimal. Jadi sebelum memakai skincare, perhatikan dulu komposisinya.
Jadi mungkin ini sebabnya kalau kalian mengeluh beberapa skincare kalian termasuk vitamin C yang ga ngefek ke kulit wajah, coba diperhatikan dulu apakah ada kandungan dalam skincare yang tidak bisa dipakai secara bersamaan, terutama bagi kalian yang suka layering skincare hingga beralapis-lapis.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Halo semuanya,

Kali ini aku mau review skincare korea dari brand Benton. Aku sebelumnya ga begitu kenal sama skincare korea, baru deh setelah liat video Youtube Gitasav yang sering pake produk korea akhirnya keracunan juga. Beberapa produk udah pernah pake karena sempet dibawain temen oleh-oleh skincare waktu dia ke korea, tapi yang Benton ini baru denger aja sih.


Pas aku cek di website, harga produk Benton ini relatif lebih terjangkau dibandingkan skincare lainnya yang sejenis. Menurutku Benton ini sekelas Innisfree atau Nature Republic dan The Face Shop lah ya, malah lebih murah Benton ini harganya. Akhirnya aku coba beli lotionnya karena rangkaian skincare aku belum pernah ada lotion sama sekali.



Benton ini kemasannya dominan coklat tua kalau aku liat hampir semua produknya kemasannya modelnya begini. Terus yang lotion ini botolnya coklat dan tutupnya pump, jadi gampang banget makenya. Dari dulu seneng sama kemasan skincare atau apalah yang kita tinggal pencet tutunya terus isinya keluar deh, berasa lebih higienis aja gitu dan ga ribet.

Terus untuk box nya juga dibuat dari bahan karton daur ulang dengan konsep warna yang senada, coklat dan terkesan earthy.




Untuk lotion ini ukurannya 120 ml, gedhe lah ya aku baru pake selama sebulan. Tujuanku beli lotion ini cuma untuk menambah hidrasi di wajah aja secara kulitku cenderung kering jadi lebih butuh skincare buat melembabkan aja. Kan kalau kulit kita terlalu kering suka bruntusan gitu di wajah, dan bikin kulit jadi cepet keriput juga.

First impression setelah make itu wajah jadi lembab dan cukup tahan lama kelembabannya di wajah. Aku make lotion ini terkahir setelah aku pake rangkaian skincare lain yaitu essence dan serum. Baru setelahnya kadang aku pakein night cream kalau lagi pengen aja. Tapi seringnya sih abis lotion ini ga aku pakein apa-apa lagi.





Konsep perawatan orang korea itu rata-rata emang lebih ke meng-hidrasi kulit karena mungkin cuaca disana juga estrim. Dan jarang aku temuin yang cenderung ber-efek cepet atau seketika gitu. Mereka tipe nya lebih ke rutin tapi hasilnya pelan gitu. Nah aku pengennya juga gini, jadi perawatan kulit itu kan harus rajin dan sabar kuncinya ga bisa instan. Kecuali kalian pake krim dokter ya. Skincare merk Benton ini jadi salah satu skincare yang konsepnya begitu, hasilnya ga langsung seketika. Tapi menariknya, aku make benton kan pas keningku lagi bruntusan tuh. Aku ga pernah bruntusan begini sebelumnya, dan bingung skincare mana yang bikin bruntusan karena aku make banyak hahaha. Tapi pas make lotion ini tuh bruntusannya agak mendingan lah jadi kempes, walaupun masih belum ilang secara menyeluruh tapi so far aku suka dengan hasilnya dan bakalan make terus.


Untuk teksturnya sih ga ringan emang, jadi pas kita pake tu berasa agak berat aja. Tapi lama kelamaan juga enak dan meresap ke kulit kita. Aku makenya kadang satu pump kadang dua pump kalau lagi pengen banget menghidrasi kulit lebih banyak. Makenya dikit-dikit dulu terus ditepuk-tepukkan ke wajah jadi ga terasa berat. Karena ini snail bee, yang dibuat dari lendir siput jadi ya teksturnya emang gitu mirip lendir hehehe. Warnanya putih tapi ga pekat, agak bening dikit gitu. 

Active Ingredients
Snail Secretion Filtrate, Aloe Barbadensis Leaf Juice, Glycerin, Arbutin, Butylene Glycol, rh-Oligopeptide-1, Bee Venom, Plantago Asiatica Extract, Laminaria Digitata Extract, Diospyros Kaki Leaf Extract, Salix Alba (Willow) Bark Extract,

Di komposisinya terdapat kandungan Arbutin juga yang biasa ada dalam serum untuk mencerahkan wajah. Mungkin karena kadarnya yang ga terlalu signifikan, jadi efeknya ga langsung keliatan. Terus ada Bee Fenom juga, yang tentunya berasal dari racun lebah. Aku ga begitu paham kenapa pake racun lebah ini, tapi dari artikel yang aku baca sih itu untuk merangsang terbentuknya kolagen dalam kulit untuk menjaga elastisitas kulit. Jadi wajah kita dibuat seolah-olah tersengat lebah, dan membuat kulit kita terangsang untuk menyembuhkan diri.

Kalian bisa dapatkan koleksi Benton ini cukup mudah walaupun ga ada counternya di Indonesia. Tapi situs dan website online bertebaran karena menjamurnya skincare korea. Harganya itu $20,00 atau sekitar Rp. 230.000,- ini aku cek di stylekorean.com




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Halo semuanya,

Kali ini mau sharing lagi soal event yang aku datengin di acara komunitas Fujifilm X. Jadi ini event kedua ku setelah yang pertama event tentang memotret di Iceland. Fujifilm sering banget ngadain acara, cuma karena lokasiku di Jakarta jadi jarang bisa join. Pernah join event yang di Jakarta sih cuma satu kali, tapi aku lebih sreg sama event yang di Jogja aja gitu. Aku baru bisa ikut karena kebetulan acara ini pas aku pulang kampung sekalian mindain barang-barang karena mau pindah kosan di deket kantor.

Acara kali ini tuh temanya tentang belajar lighting foto di luar ruangan atau outdoor. Kalau ga pake flash, pake reflector. Cuma kemarin cahayanya lagi bagus dan terang banget, jadi malah reflector nya ga kepake banget.

Konsep fotografinya itu tentang model yang lagi renang ceritanya, jadi ya gitu deh hasil fotonya maafkan aku share yang beginian ya hehehe. Pesertanya kemarin ada sekitar 15 orang aja, akupun waktu daftar sempet ditolak karena abis kuotanya. Terus aku bilang ke panitianya (namanya Mas Tito) kalau ada yang cancel nanti kabarin aja, aku jadi waitinglist. Terus tiba-tiba dikasih slot dan suruh dateng aja hari Sabtu jam 9 pagi ontime.

Aku dateng ke hotel sekitar jam 9 lebih 5 menit karena susah banget cari gocar di daerahku, secara jauh dan kampung banget. Sampe sana aku naik lift ke lantai 5. Banyak sih fotografer dan para pemula yang lagi mau belajar, di lift pada kenalan gitu cuma aku aja yang dicuekin ga diajak kenalan.

Sampe dilokasi matahari terik, kita mulai diajarkan tentang pengaturan manual di kamera, pake auto juga boleh kalau hasilnya udah bagus. Dan aku sendiri masih pake auto, kadang di setting dikit-dikit lah ke mode contionus, shadownya diminuskan dua biar muka model ga bayang dll. Scene nya juga banyak, modelnya juga udah ahli mau gaya kayak gimana.

Terus kalau udah selese, hasil fotonya bisa diupload di Instagram dengan hashtag tertentu dan tiga foto terbaik akan mendapatkan merchandise dari fujifilm berupa kaos dan topi. Aku ada beberapa foto yang hasilnya menurutku lumayan, tapi malu kalau share di Instagram karena modelnya pake baju minimalis :(

Terakhir aku tetep pengen eksis jadi minta tolong temen yang baru aja diajak kenalan untuk ambil gambarku sendiri. Beberapa ada yang ikut ambil gambar sih tapi ya udahlah biarin aja semoga ga dipake yang aneh-aneh.













Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Akhir bulan Desember kemarin kantor sepi karena banyak yang masih cuti akhir tahun secara liburnya lumayan lama. Karena jatah cuti udah abis, jadi ya mau ga mau ngantor deh. Kebetulan akhir tahun adalah waktu year end sale, jadi kita nyempetin waktu makan siang buat ke FX sudirman lagi. Ini kali kedua kita kesini, sebelumnya juga udah pernah aku posting.

Aku lagi pengen bajunya Ayu Dyah Andari yang seri Daily setelah liat katalognya di Instagram dan GoogleDrive. Buat yang belum tau brand Ayu Dyah Andari, ini adalah brand busana pesta, jadi kalau kalian main ke butiknya atau iseng-iseng buka Instagram @byayudyahandari dan hashtag #ALadyLook kalian akan liat kalau baju yang dijual rata-rata adalah baju pesta yang terkesan mewah tapi anggun. Pemiliknya mba Ayu memang jago design couture dress yang dibuat dengan detail swarowski dan 3D flower bordir. Bunga yang jadi khas designnya yaitu Rose atau bunga mawar. Dan tentunya ada banyak baju yang disewakan atau dijual untuk acara pernikahan. Pokoknya keren banget deh designnya, semua bikin pengen. Tapi ya itu ada kualitas ada harga, baju nya dibanderol dengan harga 1 juta sampe ada yang puluhan juta.

Beberapa bulan lalu Ayu Dyah Andari bersama Laudya Cintya Bella menggelar show bareng untuk memperkenalkan lini baru brand masing-masing. Dari situlah saya tau kalau Ayu Dyah Andari mengeluarkan seri daily yang tentu saja cutting nya lebih simple, ga banyak aksen bordir dan payet. Nah jenis baju seperti ini yang saya suka, karena bakal sering dipake banget ga cuma dipake pas momen tertentu aja.




Kebetulan di FX ada store khusus brand Ayu Dyah Andari, ada di The Lady di FX Sudirman lantai 3. Ini mumpung lagi di Jakarta dan ga jauh amat lah dari kantor, jadi pas jam istirahat langsung kesana dan nyamperin butiknya. Walaupun ini akhir tahun, tapi item yang saya cari ga diskon. Dan sebenernya saya lagi pengen Tyari Long Top Milo tapi stock nya lagi habis, jadilah saya beli Laysa Top Brown yang modelnya mirip cuma bagian depannya agak pendek tapi bagian depannya panjang. Karena saya lagi  ngincer yang bagian depannya panjang, maka baju ini saya coba balik. Awalnya sih sama yang jaga ga bisa mba, karena yang belakang ya harus dipake dibelakang hehe. Tapi dasarnya saya ngeyel ya udah ta coba aja, tapi hasilnya juga lumayan lah. Dan waktu ijin ambil foto dibolehin, jadilah aku sekalian foto disana.



Butiknya di The Lady ini designnya memang klasik modern. Dan sangat sesuai dengan jenis baju yang dijual, kayaknya mba Ayu emang seneng dengan konsep seperti ini entah itu di desain interior maupun di busana. Kalau kalian lihat background belakang butiknya, itu adalah baju display buat acara pernikahan atau pre wedding. Disitu juga ada studio foto, karena Ayu Dyah Andari juga ada paket untuk pre wedding foto. Aku jadi kepengen punya butik dengan konsep begini deh, doain yaa...

Disini juga ada brand L by LCB punya Laudya Cintya Bella, tapi scarf aja sih yang aku lihat. Dan beberapa ada brand lain yang lagi diskon. Waktu itu diskon 50% all item untuk baju pesta. Tapi seperti yang kubilang tadi, item Daily ga ada yang diskon karena mungkin peminatnya banyak ya.



Laysa Top Brown ini selain cutting dan designnya yang kece, bahannya pun juga enak banget. Tebel, ga nerawang tapi ga panas. Entah apa ini nama bahannya aku juga ga tau, tapi baru pertama kali punya baju dengan bahan seperti ini. Oh ya Laysa Top ini harganya Rp. 435.000,- masih se level dengan baju daily dari brand lain seperti NRH. Kebetulan juga yang punya brand NRH ini adik ipar nya mba Ayu, jadi klop aja sih menurutku.

Ini aku pake celana biasa unbranded, jahit sendiri di Budheku waktu di Jogja. Dan karena cocok jadilah hasilnya juga bagus. Plain on Plain is never failed karena sederhana.





Inilah tampilan busana pengantinnya, modelnya memang clasic dan anggun dengan dress panjang dan melebar seperti dress pengantin ala cinderella. Aku kurang tau juga harganya berapa, tapi kalau ga salah harga sewanya sekitar delapan juta, tergantung jenis baju dan kerumitan pembuatannya juga.

Aksen bordir di bajunya juga khas Ayu Dyah Andari dengan bentuk ukiran gitu. Baju resepsi LCB di Bandung waktu itu juga didesain oleh Ayu Dyah Andari. Barangkali ada yang tertarik untuk coba. hehehe.





Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ini review ke sekian kaliku soal bronzer. Buat yang belum tau fungsi bronzer itu apa, bisa kalian baca di blog review aku tentang contouring di Review Too Faced. Dan ternyata ini bronzer ketiga yang aku punya setelah Too Faced, Mac, dan terakhir Guerlain. Oh ya guerlain ini sempet nge-hype waktu jamannya guerlain meteorites yang bentuknya bulet-bulet, mengandung shimmer, dan berwarna warni lucu gitu. Bahkan ada temenku yang jadiin guerlain meteorites sebagai koleksi lhoh, padahal harganya pun juga ga murah :( satu jar atau kalengnya minimal tujuh ratus ribuan. Beda dengan bronzer ini, 

Bronzer ini bentuknya padet, sebenernya ada juga yang bentuknya pearls yang dipakenya disapu secara merata pake brush. Yang padet ini juga sama aja makenya pake brush yang diusap merata kemudian diaplikasikan ke pipi atau bagian lain yang kalian inginkan. Guerlain Terracotta ini teksturnya beda dengan bronzer aku yang lain seperti Too Faced dan Mac, kalau mereka ini kan powder yang coklat banget ga ada shimmer, nah kalau yang guerlain terracotta ini ada semacam glitter gitu dan warnanya ga sepekat bronzer dari Too Faced atau Mac tadi. Jadi ini bisa kita jadikan sebagai face powder juga.

Shades

Guerlain ini shade nya ada 4 macam :
  1. 02-Naturel-Blondes
  2. 03-Naturel-Brunettes
  3. 04-Moyen Blondes
  4. 05-Moyen Brunettes

02-Natural Blondes

03-Natural Brunettes


04-Moyen Blondes
05-Moyen Brunettes

Nah yang aku review kali ini yang shade 02-Naturel Blondes. Warna ini sebenernya cukup natural sih, jadi semisal dipake ga akan buat wajah kita jadi too much. Powder dan shimmernya juga pas kalau diaplikasikan sebagai face powder juga oke banget, apalagi aku paling seneng sama blush dan bronzer jadi wajah kita kesannya ga pale banget dan ada contour nya.




Packaging


Untuk desain kemasannya cukup unik dan praktis menurutku. Bentuknya mirip seperti kerang laut (padahal belum pernah lihat aslinya kerang sih). Cukup tipis dan tidak memakan tempat, lain dengan bronzer Too Faced dan Mac yang ukurannya lebih tebal dari si Guerlain Terracotta ini. Berat bersihnya 10g bisa kalian lihat pada foto di bawah. Kemasannya juga kokoh dan ga gampang pecah, jadi ga perlu khawatir kalau mau dibawa kemana-mana. Dan tentu saja sudah dilengkapi dengan kaca untuk memudahkan kita mengontrol saat pengaplikasian.

Guerlain Light ini terdiri dari lima shades warna dan dipadukan dengan golden particles yang akan membuat tampilan wajah kita jadi lebih cerah dan sehat. Dan menurutku ini cocok buat kulit wajah indonesia yang rata-rata sawo matang atau kuning langsat. Kalian bisa pilih shade mana yang cocok dan kalian sukai. Kalau pengen tampilannya lebih merona, kalian bisa pilih shade Moyen Blondes atau Moyen Brunettes. Oh ya, kemasan ini tidak ada isi ulangnya ya seperti bedak. Jadi kalau beli baru sepaket juga dengan kemasannya.



Cara Pemakaian

Seperti yang udah aku jelasin diatas, bronzer ini dapat dipake dengan dua cara :
  1. Disapukan di seluruh wajah sebagai face powder untuk membuat tampilan wajah menjadi hangat dan berkilau. Kalian bisa mengulangi pengaplikasiannya tiga kali.
  2. Digunakan sebagai bronzer untuk tampilan pipi yang lebih merona, kadang bisa dipake sebagai eyeshadow kalau lagi ga mau ribet bawa eyeshadow.

Price

Guerlain ini bisa kalian temukan di sephora. Dan bahkan web resminya saja hanya sebagai katalog bukan sebagai tempat jual beli. Jadinya kalian bisa beli di store sephora atau situs online lainnya yang terpercaya. Harganya $57 atau sekitar tujuh ratus ribuan.






Share
Tweet
Pin
Share
No komentar



Alhamdulillah tahun 2018, dan masih diberi kesempatan untuk menjajaki tahun baru ini. Dalam islam memang tahun barunya bukan 1 Januari ya, tapi tahun baru Hijriyah yang sudah dilewati beberapa bulan lalu. Tapi ga ada salahnya kita jadikan tahun ini sebagai refleksi dari tahun 2017 dan apa aja yang sudah kita capai selama tahun 2017 dan impian-impian apa serta rencana apa di tahun 2018 nanti. Apapun itu, semoga terwujud dan diberikan yang terbaik oleh Allah.

Ternyata satu tahun yang kita rasakan lama, tak terasa juga kita telah lewati. Dan tentu saja masing-masing dari kita punya cerita masing-masing, ada sukanya dan tak sedikit juga dukanya. Tapi kita selalu diwanti-wanti untuk lebih menghitung nikmat kita daripada susah kita supaya menjadikan kita pribadi yang selalu bersyukur.

Sekedar sharing apa aja moment yang telah aku lewati selama tahun 2017 selain rutinitas sehari-hari bekerja di kantor, weekend istirahat dan beres-beres rumah, serta tiap bulan mudik dan lain sebagainya. Ada momen yang aku anggap istimewa dan akan aku sharing disini.

Januari 2017
Ini adalah momen dimana aku akhirnya wisuda sarjana di Perbanas Jakarta. Ini adalah wisuda keduaku setelah menyelesaikan studi D3 di Jogja. Dan keputusan untuk kuliah setelah dua tahun bekerja, karena aku sendiri cita-citanya pengen cari ilmu setinggi-tingginya walaupun ga mesti di bangku pendidikan formal sebenernya. Jadilah aku memutuskan untuk kuliah dan di Jakarta ini kebetulan biayanya cukup mahal, biaya kuliah swasta di Jogja tidak ada apa-apanya. Jadilah aku selama dua tahun kuliah, selain kerja, fokus belajar, aku juga harus menabung karena kuliah sarjana ini biaya aku tanggung sendiri supaya tidak membebani orang tua yang sudah dari kecil berkorban biaya apapun itu. Kepengenan buat main, jalan-jalan dan mendaki gunung, serta beli-beli baju fashion juga beberapa ada yang aku pending karena uangnya yang ga ada. Dan setelah dua tahun lanjut S1, serta menjalani panjang dan sulitnya ngerjain skripsi, akhirnya aku bisa sidang dan wisuda tepat waktu.

Momen keduaku adalah perpisahan dengan salah satu dari temen deket di kantor, namanya Dewi. Aku inget banget pertama kali masuk kerja di Perumnas dan pertama kalinya kita merantau bareng, sama-sama cari trasnsportasi umum untuk jalan-jalan. Akhirnya tiba saatnya dia harus mutasi ikut suaminya dan dalam kondisi hamil juga waktu itu. Semoga yang terbaik buat dia deh.

Dan momen terakhirku di tanggal 29 Januari 2017 adalah lamaran. Alhamdulillah keinginan untuk segera menikah setelah lulus kuliah bisa terwujud. Ini juga kepengenan ibu mertua juga yang ga bolehin kita lama-lama pacaran, buat apa gitu katanya hehehe. Momen lamaran ini jadi momen pendekatan satu keluarga dan keluarga lainnya, yang tadinya ga kenal jadi kenal bahkan  jadi saudara. Itulah hebatnya ikatan pernikahan ya.

Februari 2017
Aku menyelesaikan basic course dalam menjahit. Walaupun sebenernya aku ambil paket full sampe tingkat terampil dan mahir, tapi entah kenapa kok ya mood selalu naik turun jadilah aku masih di tingkat dasar. Semoga di lain waktu aku bisa lanjutin kursus menjahit ini dan bisa tau seluk beluk tentang membuat busana yang bagus. Aku emang punya cita-cita jadi designer, dan rencananya aku awali dulu dari tahu cara membuat bajunya. Semangat emang harus terus dijaga ya supaya tidak kendor, jadi kita harus tau betul apa yang kita pengen dan cita-citakan.

Di bulan ini juga aku  melangsungkan foto pre-Wedding. Foto preweddingnya juga sederhana, waktu itu dilakukan di Pantai Goa Cemara, Bantul. Sekarang pantainya jadi hype loh di instagram-instagram orang yang suka travelling. 

26 Maret 2017
Ini adalah momen terpenting dalam hidupku, dimana aku sudah berubah statusnya jadi seorang Istri. Dan tentunya tanggung jawab istri ya taat pada suami (dalam perkara yang baik), dan tidak bisa sembarang kesana kemari lagi hehehe. Alhamdulillah jodoh, dan ketemunya juga waktu diklat di Perumnas.

September 2017
Aku ikut kursus make up sama mba Jovita. Dan ilmu ini juga kepake karena aku kemarin ditawarin oleh departemen promosi di Kantor untuk make-up in talent yang akan dijadikan Brand Ambassador perumnas. Tapi aku sendiri juga masih belum percaya diri dengan hasil nya, jadilah aku latihan dulu ke temen-temen se divisi hehehe.

Oktober 2017
Ini belum lama aku ceritakan di blog beberapa waktu lalu. Jadi bulan Oktober ini aku baru tahu kalau aku hamil dan usianya 5 week. Dan barulah di bulan November saat aku check-up, aku divonis bayi tidak berkembang jadi harus dikuret. Sedih tapi harus ikhlas karena Allah knows the best. Entah karena aku belum siap atau karena posisinya masih LDR an sama suami, tapi yang jelas harus selalu positive thinking sama Allah.

Desember 2017
Ini kedua kalinya aku ikut event RMTS dari brand kesukaanku Riamiranda. Dan bisa ketemu juga dengan artis idola, mbak Dewi Sandra.

Kalau dijabarkan sebenernya tiap hari kita selalu ada moment terbaik, dan yang cukup menarik aja yang aku share. Setelah aku flashback ke 2017 selama ini ngapain aja, ternyata banyak kegiatan positif yang sudah aku capai. Dan cita-citaku sedikit demi sedikit bisa tercapai dan akan memudahkan untuk menjajaki ke impian selanjutnya, punya butik sendiri dengan brand sendiri. Dari dulu emang kepengen banget berbisnis, tapi karena kondisi masih kerja dan masih jauh dari tempat tinggal dan suami, jadinya masih kepending-pending. Padahal di awal 2013 kemarin sempet jualan baju buat iseng-iseng karena posisi lagi di Jakarta dan dekat denga pasar Tanah Abang yang terkenal dengan baju-baju yang murah.

Harapanku selanjutnya di 2018 masih belum muluk-muluk, pengen pindah deket suami dan segera punya rumah disana. Karena kalau kondisinya pisah-pisah gini jadi bingung mau ngapain, beli rumah padahal kita ga bersamaan, mau beli mobil juga gimana jakarta macet. Jadi ya pengennya nanti bisa segera dimutasi ke Surabaya. Aminn...

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

I'm Trimiyati Yuliana but simply call me trimiy, Proud wife of Hari widodo. I love fashion, beauty and traveling. I post everything i liked. Enjoy it !.

Categories

  • #story
  • Beauty
  • Fashion
  • Food
  • Make-Up
  • Makeup Artist
  • Review
  • Skincare
  • Story
  • Travelling

recent posts

Blog Archive

  • ►  2019 (16)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2018 (72)
    • ►  November (13)
    • ►  Agustus (18)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (9)
    • ▼  Januari (7)
      • Review Sunscreen : Biore UV Aqua Rich Watery Essen...
      • Review : The Body Shop Vitamin C Glow Boosting Moi...
      • Review Skincare Korea : Benton Snail Bee High Cont...
      • Coaching Clinic Lighting Outdoor : Pool Hotel Gran...
      • Outfit Inspiration : Laysa Long Top Milo by Ayu Dy...
      • Review : Guerlain Terracotta Light Sheer Bronzing ...
      • Highlight Moment 2017, and Welcome 2018
  • ►  2017 (50)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2016 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2015 (16)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  November (1)
trimiyati@copyright. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Facebook Twitter Instagram Pinterest Bloglovin

Created with by ThemeXpose